SuaraJakarta.id - Member JKT48 dikurangi karena sepi pekerjaan saat pandemi corona. Sebelumnya jumlah membernya sampai 70 orang.
Selain itu, manajemen JKT48 PHK karyawan. Keputusan itu diambil agar grup tersebut bisa tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, JKT48 mengalami kerugian besar-besaran imbas dari COVID-19. Banyak event yang dibatalkan.
Sebut saja pertunjukkan teater yang biasa tampil setiap hari, konser hingga hand shake antara fans dengan member JKT48 ditiadakan.
Baca Juga:Rugi Besar Akibat COVID-19, JKT48 Terancam Bubar
JKT48 kini mempunyai 70 member aktif. Lalu ada 50 karyawan.
![Zara JKT48 [Suara.com/Yuliani]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/21/11557-zara-jkt48-suaracomyuliani.jpg)
"Setelah berdiskusi terus menerus. Hanya ada satu cara agar JKT48 bisa. Cara itu adalah pengurangan jumlah member dan staf JKT48 agar grup ini tidak bubar," kata Melody selaku General Manajer Teater JKT48 dalam tayangan streaming di YouTube JKT48 pada Selasa (10/11/2020).
Dia menjelaskan bahwa perombakan besar-besaran akan segera dilakukan. Menurut Melody, JKT48 akan kembali seperti awal mula dibentuk.

"Kami memutuskan membuat perubahan besar dalam grup ini. Dan ini adalah keputusan yang sangat berat tapi kami tidak punya pilihan lagi selain kembali membangun seperti di awal," sambungnya.
Sayangnya dia tidak menjelaskan berapa member yang akan bertahan di JKT48. Dia cuma bilang urusan tersebut akan diberitahu di masa depan.
Baca Juga:Vivi JKT48 Dinyatakan Positif COVID-19
"Mengenai member dan rencana hal ini akan kami umumkan lebih lanjut," tutur Melody.
JKT48 dibentuk sejak 2011. Sister group dari AK48 ini berhasil mempunyai basis penggemar yang cukup besar di Indonesia.