SuaraJakarta.id - Harga emas dunia naik di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus corona atau Covid-19. Mengutip CNBC, Selasa (17/11/2020) harga emas di pasar spot berada di posisi 1.887,10 dollar AS per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih tinggi menjadi 1.887,80 dollar AS per ounce.
Emas merosot sebanyaknya 1,3 persen setelah Moderna mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5 persen efektif, tetapi ini kurang dari penurunan lebih dari 5 persen setelah Pfizer, Senin pekan lalu, mengumumkan vaksinnya lebih dari 90 persen efektif.
"Vaksin adalah berita yang sangat bagus, tetapi masalahnya akan memakan waktu cukup lama untuk menerapkannya bahkan di negara maju," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities.
Baca Juga:54 Juta Orang Terinfeksi Corona, Harga Emas Dunia Kembali Naik
Bart Melek mengatakan, bahwa pasar telah menyesuaikan posisi minggu lalu pada berita Pfizer.
"Vaksin atau tanpa vaksin kita akan terus mengalami kesulitan ekonomi hingga kuartal ketiga tahun depan, kita akan membutuhkan stimulus moneter dalam jumlah besar dan kita sangat mungkin mendapatkan stimulus fiskal, yang pada akhirnya akan membantu menggerakkan inflasi lebih dekat ke target," tambahnya.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, melambung lebih dari 24 persen sejauh tahun ini, terutama diuntungkan dari langkah-langkah stimulus global untuk meredam efek pandemi.
Kasus virus corona melewati angka 11 juta jiwa di Amerika Serikat. Kendati pasar mengantisipasi kembali normal pada semester kedua 2021.
"Itu masih menyisakan kesenjangan besar di beberapa ekonomi global yang perlu diisi oleh pemerintah dan bank sentral", kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
Baca Juga:4 Penambang Emas Tradisional Tewas Tertimbun Longsor
Logam lainnya, perak naik 0,1 persen menjadi 24,65 dollar AS per ounce. Platinum melejit 3,5 persen menjadi 919,90 dollar AS per ounce, sementara paladium turun 0,1 persen menjadi 2.321,24 per ounce dollar AS.