Tetapi, dia tidak dapat memastikan apakah tertular di kafe atau pun di kantor stasiun televisi itu.
Semula Rodiah, kata Mar'ah, menolak dirujuk ke RLC untuk dikarantina karena masih takut akan dikucilkan oleh tetangganya.
"Nah awal sempat karantina di rumah 15 hari, habis itu dites swab kedua kalinya dan positif lagi. Setelah itu baru mau dibawa ke RLC," kata Mar'ah saat menjemput putrinya pulang di RLC, Ciater, Serpong, Tangsel, Jumat (20/11/2020).
Selama karantina di rumah, Mar'ah dan dua adik Rodiah mengungsi ke beberapa rumah saudaranya di lingkungan yang sama.
Baca Juga:Pemkab Bogor Evaluasi PSBB Pra AKB, Salah Satunya Pasca Acara Habib Rizieq
Itu dilakukan, atas permintaan Rodiah agar tidak menulari ibu dan dua adiknya itu.
Selama menjalani karantina di RLC, Rodiah mengaku nyaman.
Selain mendapat perawatan medis, Rodiah juga merasa terhibur dengan berbagai aktivitas olahraga dan permainan.
"Nyaman, banyak aktivitas," ungkap Mar'ah menerjemahkan kata-kata anaknya itu.
![Rodiah (26) teman tuli setelah sembuh dan bersiap pulang bersama ibunya dari RLC Kota Tangsel, Jumat (20/11/2020). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/20/88903-rodiah-teman-tuli-sembuh-dari-covid-19.jpg)
Sebagai orang yang pernah terpapar Covid-19, Rodiah yang juga pengajar di Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) berpesan kepada masyarakat umum untuk menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
Baca Juga:Ditangkap Usai Viral Rendam Balitanya di Ember, Sang Ibu Cuma Nikah Siri
"Masih banyak yang nggak pakai masker dan mengabaikan sosial distancing. Tapi aku berpesan untuk selalu pakai masker, karena Covid-19 itu ada," katanya sambil dibantu diterjemahkan oleh ibunya.