Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI, Ini Pesan Tengku Zul

Tengku Zul sendiri tak lagi masuk dalam kepengurusan baru MUI di bawah pimpinan Miftachul Akhyar.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 27 November 2020 | 13:53 WIB
Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI, Ini Pesan Tengku Zul
Mantan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain [Twitter @ustadtengkuzul]

SuaraJakarta.id - Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan KH. Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025.

Miftachul Akhyar yang juga Rais Aam PBNU, terpilih menggantikan KH. Ma’ruf Amin yang menjadi Wakil Presiden RI.

Terkait hal ini, mantan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain pun mengucapkan selamat kepada pengurus baru MUI periode 2020-2025.

Tengku Zul sendiri tak lagi masuk dalam kepengurusan baru MUI di bawah pimpinan Miftachul Akhyar.

Baca Juga:Profil KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum MUI Periode 2020-2025

Tengku Zul berpesan kepada pengurus baru MUI agar tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.

Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (27/11/2020).

"Kami mengucapkan selamat kepada pengurus MUI priode tahun 2020-2025 semoga MUI ke depan semakin baik dan jaya," cuitnya.

"Tetap kritis terhadap kebijaksanaan Pemerintah yg dinilai kurang pro rakyat dan umat. Selamat bekerja dan semakin sukses. Amin," pungkas Tengku Zul.

Cuitan mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain terkait kepungurusan baru MUI di bawah pimpinan KH. Miftachul Akhyar. [Twitter@ustadtengkuzul]
Cuitan mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain terkait kepungurusan baru MUI di bawah pimpinan KH. Miftachul Akhyar. [Twitter@ustadtengkuzul]

Sekilas Miftachul Akhyar

Baca Juga:Menunggu Sepak Terjang MUI di Bawah Miftachul Akhyar: Maruf Titip Pesan

Miftachul Akhyar lahir di Surabaya, 1 Januari 1953 (usia 67 tahun) Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.

Kyai Miftah merupakan putra kesembilan dari tiga belas bersaudara, dari KH. Abdul Ghoni, seorang pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah.

Ayah KH. Miftachul Akhyar merupakan karib KH. M. Usman al-Ishaqi Sawahpulo saat sama-sama nyantri kepada KH. Romli di Rejoso, Jombang.

Sosoknya bisa dibilang memiliki penguasaan ilmu agama luas dan hal ini membuat kagum Syekh Masduki Lasem, sehingga beliau diambil menantu oleh oleh gurunya yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur.

Jika KH Maruf Amin pernah meraih gelar sarjana di bidang Filsafat Islam dari Universitas Ibnu Khaldun di Bogor, Jawa Barat.

Kiai Miftah tercatat pernah ‘nyantri’ di beberapa pesantren ternama di Indonesia, di antaranya Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan; Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem, hingga Sarang Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini