Sampai pada 2016, terjadi peristiwa robohnya Patung Jenderal Soedirman yang ia garap di Purbalingga. Peristiwa itu membuat namanya meredup.
"Patung Jenderal Soedirman roboh. Akhirnya saya diminta mantan Bupati Purbalingga untuk merekonstruksi ulang. Saya terpaksa mengerjakannya. Nah hal itu menjatuhkan nama saya karena dianggap patungnya kok gitu baru 10 tahun sudah rusak," kata Azmir.
Padahal, lanjut Azmir, penyebab jatuhnya patung tersebut adalah lantaran pemerintah setempat minim melakukan perawatan.
Belum lagi, kata dia, bahan yang digunakan dalam membuat patung tersebut bukan kualitas terbaik lantaran Pemda setempat hanya memiliki biaya terbatas dan menolak menggunakan logam.
Baca Juga:Wujudkan Patung Didi Kempot, Seniman Bantul Ini Sampaikan Pesan Menyentuh
"Semenjak saat itu tabungan saya terus menipis. Saya serba kekurangan," katanya.
![Azmir Azhar, mastro patung realis, saat ditemui di kediamannya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/12/2020). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/04/10276-pematung-azmir-azhar.jpg)
Mulai Kekurangan
Azmir pun kemudian meminta bantuan kepada Pemprov DKI Jakarta pada 2017 yang kala itu dipimpin oleh Djarot Syaiful Hidayat. Djarot merespons positif mau membantu dengan membeli karya Azmir serta mengajak bermitra.
Karya yang dibeli oleh Djarot kala itu adalah patung realis mendiang Taufik Kiemas yang notabene merupakan suami dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Bantuan tersebut seperti memberikan napas baru buat Azmir dan keluarga.
Patung Taufik Kiemas yang dipesan Djarot akhirnya selesai digarap oleh Azmir. Tapi Djarot kala itu sudah tak lagi menjabat di DKI, ia kemudian sibuk bertarung pada kontestasi Pilkada Sumatera Utara 2018.
Baca Juga:Soal Pembangunan Patung Didi Kempot, Begini Kata Istri
Kemitraan yang sempat dijanjikan pun urung dilaksanakan. Azmir kembali kekurangan.
"Nah sisa uang dari pesanan patung pak Taufik itu akhirnya saya pakai untuk pindah rumah dari Kompleks DPR 79 ke rumah kontrak yang sekarang dengan harapan ada kelanjutan kemitraan tapi sayang tidak ada," kata Azmir seraya kecewa.
Azmir dan keluarga kembali terseok-seok. Pesanan patung yang datang hanya dari pihak kedua bukan lagi pemerintahan dengan harga yang tak seberapa. Itu pun tidak berlangsung secara berkelanjutan.
Keadaan ekonomi Azmir terus memburuk. Ia tak memiliki penghasilan lantaran tak pesanan patung sama sekali tidak ada hingga sekarang.
Sebenarnya, anak Azmir turut membantu memulihkan perekonomian dengan cara berdagang roti via daring hingga menjelang akhir 2019.
Namun, usaha anak Azmir kekinian tak berlanjut lantaran adanya kecelakaan plafon rumah ambruk dan menimpa anaknya tersebut. Lalu Azmir meminta anaknya untuk tinggal di tempat lain.