Adiyanto juga mengaku tak lupa menjalani ibadah salat, meski ia bekerja di gereja.
"Kalau salat saya biasanya saya di tempat tinggal kami sekeluarga yang berada di kawasan gereja," ungkapnya.
Adiyanto menuturkan, baik pengurus maupun jemaat Gereja HKBP Ciputat sejauh ini selalu menjaga toleransi terhadap ia dan keluarganya.
"Mereka di sini penuh toleransi. Tidak menawari saya makanan yang menurut muslim haram. Tapi jika ada makanan halal, saya ditawari. Kalau bahasa mereka ini makanan nasional," tutur pria yang dulunya bekerja sebagai kontraktor.
Baca Juga:Misa Malam Natal di Gereja Santo Yohanes Jaksel Digelar Tatap Muka
![Salah satu operator Gereja HKBP Ciputat mengawasi layar monitor yang digunakan untuk menghubungkan jemaat yang menjalani Misa Natal di gereja maupun secara virtual, Kamis (24/12/2020). [Suara.com/Hairul Alwan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/24/45454-misa-natal-di-gereja-hkbp-ciputat.jpg)
Sejauh ini, ia dan keluarganya berstatus sebagai pekerja di gereja. Sedangkan tiga anaknya hanya membantu saat ada kegiatan-kegiatan besar.
Adiyanto berharap meski ia dan keluarganya bekerja dan tinggal di lingkungan gereja, ia tetap bisa menjaga akidahnya sebagai umat muslim.
Kontributor : Hairul Alwan
Baca Juga:Misa Natal, Gereja HKBP Ciputat Batasi Jemaat, Lansia Misa Virtual