"Ya ada rasa sedih. Ini suatu kondisi yang secara realita harus kita hadapi, ya kita harus terima. Kita nggak bisa memaksakan diri kemauan kita, tapi kita menyepelekan keselamatan orang lain," sambung Frans.
Makna Misa Natal 2020 itu, lanjut Frans, sebagai momentum untuk meningkatkan rasa peduli terhadap sesama. Terutama peduli terhadap mereka yang terpapar Covid-19. Sehingga bisa saling bahu membahu membantu.
"Setiap kali kejadian membawa berkah. Di Natal ini kita dituntut lebih peka kesetiakawanan lah, yang menderita tidak hanya kita. Tapi, semua orang di dunia ini juga tengah menderita," kata Frans.
"Maka kita syukuri saja, kita harus lebih peka sesama kita. Meskipun di helat sederhana, tapi tidak hilang substansi ibadahnya," pungkas pria yang juga menjabat Wakil Dewan Paroki Gereja Santo Laurensius Alam Sutera, Serpong Utara itu.
Baca Juga:Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan di Perayaan Natal Tahun Ini
Diketahui, Gereja Katolik Santo Laurensius merupakan salah satu dari gereja terbesar di Kota Tangerang Selatan.
Bangunanya pun, terlihat mewah dan megah. Gereja tersebut berada di kawasan Alam Sutera Serpong Utara, yang merupakan kawasan elit masyarakat menengah ke atas.
Kontributor : Wivy Hikmatullah