Antisipasi Lonjakan Kasus
Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Riza mengungkapkan, pihaknya berkordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya daerah penyangga Ibu Kota.
"Koordinasi yakni agar tempat wisata dibatasi jumlahnya, jam operasionalnya. Bahkan kalau mungkin itu ditutup," paparnya.
"Karena kami sendiri di Jakarta telah melakukannya menutup seluruh ruang terbuka dan tempat wisata," tuturnya.
Baca Juga:Pemerintah Pakai Istilah Baru untuk Pembatasan Jawa-Bali: PPKM Bukan PSBB
Menurutnya, itu bagian dari upaya dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19 akibat libur Nataru lalu.
Kemudian upaya lain dengan meningkatkan fasilitas kesehatan. Mulai dari meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit, penambahan tenaga kesehatan dan lainnya.
"Bahkan kita juga minta pemerintah pusat untuk menambah hotel untuk OTG, wisma atlet juga kita maksimalkan," imbuhnya.
"Dan kita dari Pemprov ke depan akan menyiapkan GOR-GOR bila nanti akhirnya ada lonjakan kasus yang signifikan. Prinsipnya kita ingin meningkatkan berbagai fasilitas," pungkasnya.
Baca Juga:Jawa - Bali PSBB Ketat, Kasus Covid-19 Diharapkan Turun 20 Persen
Seperti diketahui, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hertanto telah mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa-Bali, mulai 11 sampai 25 Januari 2021.