SuaraJakarta.id - Beredar rencana deklarasi relawan Tri Rismaharini untuk maju jadi Gubernur DKI Jakarta. Deklarasi itu bertajuk Deklarasi Relawan PASUTRI For DKI Jakarta.
Agenda Deklarasi Relawan PASUTRI For DKI Jakarta beredar di grup WhatsApp.
PASUTRI adalah kepanjangan Pasukan Tri Rismaharini. Agenda deklarasi itu dilakukan Sabtu (9/1/2021) besok di Restoran Handayani, Matraman Jakarta. Deklarasi akan dilakukan pukul 14.00 WIB.
"Membangun Jakarta untuk Semua," begitu tagline undangan deklarasi itu.
Baca Juga:Foto Tri Rismaharini for DKI 1 Beredar, Netizen: Anies Kembali ke Kampus
Dalam poster Deklarasi Relawan PASUTRI For DKI Jakarta bergambar Tri Rismaharini yang saat ini menjadi Menteri Sosial. Risma mengenakan jilbab dengan tangan dilipat di badan.
SuaraJakarta.id menghubungi Amin, kontak person di poster itu. Namun konfirmasi SuaraJakarta.id belum dibalas.
Tak hanya poster, Deklarasi Relawan PASUTRI For DKI Jakarta ini juga sudah membuat baju berwarga merah bertuliskan PASUTRI.
Sebelumnya juga, beredar foto Tri Rismaharini for DKI 1. Foto itu disebar oleh Simpatisan Jokowi, Yusuf Dumdum.
Baca Juga:Dianggap Sinetron, Roy Suryo Sindir Risma Menteri Pansos
Dalam Twitter, Yusuf Dumdum melakukan jajak pendapat kecil-kecilan. Dia menanyakan bagaimana jika Tri Rismaharini menjadi calon Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
"Cocok jadi calon pengganti @aniesbaswedan di DKI. Yang setuju retweet. Siap-siap ada yang kejang-kejang," kata Yusuf Dumdum.
Berbagai komentar netizen pun muncul. Kebanyakan justru mengeluarkan komentar nyinyir.
"Banyak drama ibu ini mah," kata @ardaCampina.
Tapi ada juga yang mendukung.
"Jakarta yang keras cocoknya memang dipimpin model pak Ahok dan bu Risma... Dengan tidak mengurangi rasa hormat @aniesbaswedan akan lebih baik kalo kembali ke kampus," kata @nyonkwongbumen.
Tak pernah ke kolong jembatan Surabaya
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid atau HNW bongkar jika Menteri Sosial Tri Rismaharini belum pernah ke kolong jembatan Surabaya saat jadi wali kota.
Justru anehnya Risma getol blusukan ke kolong jembatan Jakarta. Sindiran tersebut disampaikan oleh HNW melalui akun Twitter miliknya @hnurwahid.
HNW mengira sebelum aksi blusukan Risma setelah menjadi Mensos, Risma telah melakukan blusukan di wilayah kumuh di Surabaya. Salah satunya wilayah kumuh di kolong jalan Tol Waru-Tanjung Perak, Surabaya yang ditempati 175 kepala keluarga.
"Saya kira saat Mensos Risma blusukan ke kolong tol dan temui gelandangan di Jakarta, beliau selama jadi Wali Kota Surabaya sudah blusukan dan selesaikan masalah 175 KK penghuni kolong jalan Tol Waru-Tanjung Perak," kata HNW seperti dikutip Suara.com, Jumat (8/1/2021).
Namun, HNW mengutip salah satu portal berita lokal di Jawa Timur yang menyebutkan warga di wilayah kumuh tersebut justru belum pernah didatangi Risma.
"Tapi menurut warga di sana, malah belum pernah," ungkap HNW.
Risma Blusukan Jakarta
Setelah dilantik menjadi Menteri Sosial, Mensos Risma bersama rombongan dari Kementerian Sosial memutuskan untuk melakukan blusukan di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II pada Senin (28/12/2020).
Setelah itu, Risma melakukan aksi blusukan di wilayah Jakarta Pusat pada Senin (4/1/2021) pagi.
Risma mendatangi para tuna wisma yang berkeliaran di sekitar Sudirman - Thamrin, ia menawarkan para tuna wisma agar mau pindah ke tempat rehabilitasi, mau menjalani pengobatan hingga menawarkan makanan dan pakaian yang layak.
Aksi blusukan Risma tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Risma hanya dinilai fokus blusukan di Jakarta saja, padahal ia merupakan seorang Mentri Sosial RI.
Banyak warganet yang menilai aksi blusukan Risma hanya sekadar pencitraan saja.
Bahkan, tak sedikit pula warganet menyebut Risma telah menjadi Menteri Sosial DKI Jakarta. Sebab, Risma hanya melakukan blusukan di DKI Jakarta saja.
Salah satunya akun Twitter @ridwanhr yang menyindir Risma sebagai Menteri Sosial DKI Jakarta.
"Hebat banget DKI punya Menteri Sosial," ungkap @ridwanhr.
Selain itu, ada pula warganet yang menduga aksi blusukan Risma hanya sekadar pengalihan isu dari kasus korupsi yang dilakukan oleh Mensos sebelumnya, Juliari P. Batubara.
"Mensos yang baru ini tugasnya memang cuma di Jakarta atau membuat masyarakat lupa akan kesalahan Mensos sebelumnya yang kebetulan berasal dari partai yang sama dengan Mensos yang sekarang sih?" ujar @malakmalakmal.