SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan donor plasma darah konvalesen di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Kramat, Senen, Jakarta Pusat.
Anies kemudian mengajak sesama penyintas corona sepertinya ikut melakukan hal sama.
Anies diketahui terjangkit virus corona pada 1 Desember lalu. Setelah menjalani 28 masa isolasi mandiri di rumah dinasnya, mantan Mendikbud itu dinyatakan sembuh.
Plasma darah konvalesen, kata Anies, sangatlah penting bagi para pasien corona khususnya yang memiliki penyakit bawaan atau dalam kondisi berat.
Baca Juga:Anies Apresiasi Menkes Pengganti Terawan: 3 Minggu Kerjanya Langsung Terasa
“Saya mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya demi membantu teman teman kita yang masih berjuang di Rumah sakit dan memiliki gejala yang berat dan kritis," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2021).
Dengan tindakan mendonorkan plasma darah, maka penyintas Covid-19 akan memiliki kontribusi lebih untuk membantu menyembuhkan pasien dan memutuskan mata rantai penularan corona.
"Terapi Plasma darah konvalesen ini merupakan terapi yang efektif untuk mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19," jelasnya.
Alasan Anies ikut mendonorkan plasma darahnya karena pernah merasakan terinveksi Covid-19. Menurutnya, terinfeksi corona tidak enak apalagi tak bisa bertemu dengan keluarga tercinta.
“Saya pernah merasakan Covid-19, dan itu tidak enak. Beruntung saya bisa sembuh walaupun dalam kurun waktu yang lama. Saya ingin warga DKI juga bisa sembuh seperti saya. Itulah alasan kenapa saya mendonorkan plasma darah saya,” jelasnya.
Baca Juga:Anies: Dua Hari Lagi, Vaksin Akan Digunakan di Seluruh Indonesia
Berdasarkan pengalamannya, melakukan donor plasma darah tidak sakit dan seperti donor darah biasa. Hanya saja, prosesnya memerlukan waktu agak lama karena membutuhkan waktu sampai 30 menit lebih.
- 1
- 2