SuaraJakarta.id - Meninggalnya pramugari Nam Air Isti Yudha Prastika yang menjadi korban insiden pesawat Sriwijaya Air 182 jatuh membuat rekan sesama pramugari ikut bersedih.
Mereka tak menyangka, bahwa Isti bakal menjadi salah satu korban pesawat Sriwijaya Air itu.
Seperti yang diungkapkan oleh sahabat Isti, Olive Oyl Virginia Shine. Dia yang datang mengiringi pemakaman Isti itu masih tak menyangka bahwa Isti sudah meninggal.
Saat mendengar kabar insiden tersebut, Olive pun mengaku, sangat terkejut.
Baca Juga:Tim DVI Polri: Sampel DNA Korban Sriwijaya Air Sudah Lengkap
"Bukan shock lagi mas, tapi jejeritan," kata Olive saat menghadiri pemakaman Isti di TPU Pondok Petir, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Olive bercerita, terakhir bertemu dengan Isti yakni sehari sebelum insiden Sriwijaya Air 182. Mereka, bahkan sempat rapid tes antigen bersama dan satu mobil.
"Terakhir ketemu Mbak Isti sehari sebelum terbang, kita sama-sama rapid antigen kayak gitu. Terus pulangnya bareng Mbak Isti," tutur Olive.
Pramugari berusia 29 tahun itu juga bilang, saat itu, Isti bahkan sempat mengajak dirinya terbang bersama.
"Saat di dalam mobil Mbak Isti sempet ngajak terbang bareng," ungkap Olive sambil menahan tangis.
Baca Juga:Akhirnya Sampel DNA untuk 62 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dinyatakan Lengkap
Sebagai sahabat, Olive turut mengiringi pemakaman dan melantunkan doa dengan sejumlah teman pramugari Nam Air lainnya.
Diketahui, Isti Yudha Prastika menjadi salah satu korban dari 62 penumpang pesawat Sriwijaya Air 182. Saat itu, Isti menjadi extra crew dan akan menggantikan temanya rute Pontianak-Jakarta.
Pesawat Sriwijaya Air 182 itu hilang kontak dan jatuh pada Sabtu (9/1/2021). Lalu diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Isti kemudian behasil teridentifikasi oleh tim DVI Polri, Jumat (15/1/2021). Jenazah Isti yang berada dalam peti igu di makamkan si TPU Pondok Petir, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Kontributor : Wivy Hikmatullah