SuaraJakarta.id - Pengamat politik, Ujang Komaruddin turut berkomentar terkait tindakan PDI Perjuangan menggeser posisi Ribka Tjiptaning dari Komisi IX ke Komisi VII DPR RI gara-gara ogah mengikuti sikap Presiden Jokowi yang telah disuntik vaksin Covid-19.
Terkait hal itu, Ujang menilai adanya rotasi posisi Ribka karena menolak disuntik vaksin adalah tindakan lucu sekaligus aneh.
"Presiden lah orang pertama yang divaksin. Presidennya dari PDIP. Tapi anggota PDIPnya menolak divaksin. Ini lucu, aneh, dan ajaib. Sekaligus juga geli," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Selasa (19/1/2021).
Namun demikian, dia menganggap jika sikap Ribka telah menampar muka PDIP yang menjadi partai pendukung Jokowi.
Baca Juga:Dirotasi PDIP ke Komisi VII Gegara Tolak Vaksin, Ribka: Santai Aja
"Hal itu sama saja menampar PDIP. Karena bagaimanapun PDIP partai utama pendukung presiden," kata dia.
Di sisi lain, dia juga memandang jika upaya menggeser Ribka ke komisi lain adalah hal wajar. Sebab, menurutnya, sikap Ribka saat bertolak belakang dengan komitmen PDIP yang mendukung program pemerintah terkait vaksinasi Covid-19.
"Sebagai anggota dari partai pendukung pemerintah, apa yang dikatakan oleh Ribka menolak divaksin bahkan sampai anak cucunya, itu sebagai bentuk indisipliner. Makanya digeser dan dipindah ke komisi lain," katanya.
Informasi mengenai rotasi sejumlah anggota DPR Fraksi PDIP itu diperoleh melalui surat perihal perubahan penugasan alat kelengkapan dewan. Surat dengan Nomor 04/F-PDIP/DPR-RI/I/2021 itu ditandatangani oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto.
Adapun sejumlah anggota yang dirotasi di antaranya Ihsan Yunus yang sebelumnya pimpinan di Komisi VIII dipindah menjadi anggota Komisi II, Ribka Tjiptaning sebelumnya anggota Komisi IX menjadi anggota Komisi VII.
Baca Juga:Ribka Tjiptaning Dirotasi Usai Tolak Vaksin, PDIP Minta Introspeksi
Kemudian, Johan Budi sebelummya anggota Komisi II dipindah menjadi anggota Komisi III, Gilang Dhielafararez sebelumnya anggota Komisi VI dipindah menjadi anggota Komisi III. Terakhir Marinus Ghea sebelumnya anggota Komisi III menjadi anggota Komisi XI.