Gus Nur Kembali Jalani Persidangan di PN Jaksel, dengarkan Saksi dari JPU

Tim kuasa hukum belum mengetahui secara pasti jumlah saksi yang dihadirkan di ruang sidang hari ini.

Dwi Bowo Raharjo | Yosea Arga Pramudita
Selasa, 26 Januari 2021 | 07:23 WIB
Gus Nur Kembali Jalani Persidangan di PN Jaksel, dengarkan Saksi dari JPU
JPU bacakan dakwaan terdakwa Gus Nur di PN Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan menggelar sidang lanjutan perkara ujaran kebencian atas terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, Selasa (26/1)/2021) ini. Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi.

Tim kuasa hukum Gus Nur, Aziz Yanuar mengatakan saksi yang diperiksa dalam sidang kali ini berasal dari kubu Jaksa Penuntut Umum (JPU). Meski demikian, dia tidak mengetahui secara pasti jumlah saksi yang dihadirkan di ruang sidang hari ini.

"Saksi dari jaksa. Jaksa kemarin belum info berapa banyak, sekalian ahli bisa juga," kata Aziz kepada wartawan.

Dakwaan Gus Nur

Baca Juga:Tak Hadiri Sidang, Keluarga Laskar FPI Gagal Cecar Ini ke Bareskrim Polri

Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Gus Nur dengan sengaja menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menumbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Sugi Nur alias Gus Nur saat dijebloskan ke tahanan (Foto: Facebook)
Sugi Nur alias Gus Nur saat dijebloskan ke tahanan (Foto: Facebook)

Jaksa Didi AR menyatakan, ujaran kebencian yang disampaikan Gus Nur merujuk pada wawancara Gus Nur di akun YouTube Munjiat Channel.

"Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, fas dan antagolongan (SARA)," kata Jaksa Didi AR, pekan lalu.

Jaksa Didi pun mengurai pernyataan Gus Nur yang dinilai telah menggar hukum. Pertama, pada menit 03.45, Gus Nur berbincang dengan Refli Harun tentang organisasi Nadhatul Ulama (NU).

Gus Nur pun menyebut jika NU adalah bus umum yang diisi oleh supir pemaduk, kondukter teler, dan ekrnet ugal-ugalan. Kata Gus Nur, seakan-akan organisasi NU saat ini tidak lagi ada kesucian.

Baca Juga:Kantornya Kena Gusur, Anak Mantan Presiden Gugat Pemerintah Rp 56,7 M

Jaksa Didi mengatakan, bus umum yang disebut Gus Nur adalah organisasi NU. Selanjutnya, sopir mabuk yang dimaksud adalah Ketua Umum NU, KH. Aqil Siraj dan Wakil Presiden Maruf Amin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak