"Si ahli waris memberi mungkin dengan rasa ikhlas mungkin itu tidak bisa disebut pungli," sambungnya.
![Petugas jasa pikul jenazah Covid-19 TPU Cikadut, Kota Bandung, Rabu (27/1/2021). [Foto: Ayobandung.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/28/24355-petugas-tpu-cikadut-bandung.jpg)
Lebih lanjut, Fajar mengatakan ia dan rekan-rekannya juga sama seperti manusia pada umumnya yang tersinggung bila disebut pungli.
Terlebih tak sedikit warganet yang menghujat mereka dengan dugaan melakukan pungli.
"Kita bukan tidak ada rasa kemanusiaan untuk menolong lagi gitu kan. Namun, kita juga memiliki perasaan lah, karena banyaknya hujatan dari netizen. Bahkan dari instansi pejabat sekalipun kata-katanya mungkin kurang pas buat kita, dan kita hentikan aktivitas memikul dan mengantarkan jenazah," ucapnya.
Baca Juga:Ambulans Jenazah COVID-19 Nyasar Gara-gara Google Maps, Ini Kesaksian Warga
"Dari tadi pagi ada tiga jenazah yang datang. Kita biarkan begitu saja dan jenazah tersebut terabaikan. Alasan kita berhenti memikul karena kita sudah diabaikan selama 11 bulan tanpa ada perhatian dari pemerintah. Mungkin saatnya sekarang pemerintah memerhatikan kita di sini, bahwa kita itu ada disini," jelas Fajar.
Fajar juga berharap Pemkot Bandung memperhatikan status petugas jasa pikul makam Covid-19 dengan menjadikan sebagai pekerja harian lepas (PHL) secara permanen.
"Memang sudah ada informasi mau ada merekrut teman-teman kita. Namun merekrut di masa pandemi saja tidak permanen. Padahal harapan kita maunya kita direkrut sebagai pekerja PHL permanen," ucapnya.
![Keluarga Jenzah Covid-19 panggul sendiri peti mati dari parkiran ke liang lahat di Pekuburan Cikadut, Kota Bandung, Rabu (27/1/2021). [Ayobandung.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/27/48472-keluarga-jenzah-covid-19-panggul-sendiri-peti-mati.jpg)
Fajar menjelaskan aksi mogok kerja ini akan dilakukan hingga ada kejelasan dan permintaan maaf dari pihak Pemkot Bandung terhadap petugas jasa pikul jenazah Covid-19 di TPU Cikadut.
"Mungkin kita gelar sampai ada keputusan dari pemerintah kepada kita ya kejelasan. Kita sebenarnya sudah memaafkan. Cuma alangkah baiknya, bila si pejabat tersebut meminta maaf kepada rekan-rekan kami yang sudah tersudutkan di sosmed," pungkasnya.
Baca Juga:Miris! Keluarga Gotong Sendiri Jenazah COVID-19 di Pemakaman Cikadut