- Unggahan Facebook pada Desember 2025 mengklaim Indonesia beri Rp16,7 triliun untuk pemulihan hutan tropis Brasil.
- Penelusuran fakta menunjukkan klaim tersebut keliru; Rp16,7 triliun adalah target nilai transaksi perdagangan karbon Indonesia.
- Angka tersebut merupakan mekanisme ekonomi berbasis pasar, bukan hibah atau bantuan langsung pemerintah untuk rehabilitasi hutan Brasil.
SuaraJakarta.id - Media sosial diramaikan oleh sebuah unggahan foto di Facebook yang mengklaim bahwa Indonesia menggelontorkan dana Rp16,7 triliun untuk memulihkan hutan tropis di Brasil. Narasi tersebut menyebar cepat, memicu perdebatan warganet dan menuai ribuan komentar.
Unggahan itu seolah memberi kesan bahwa Indonesia menyalurkan dana besar ke negara lain untuk rehabilitasi hutan. Namun, benarkah klaim tersebut sesuai dengan fakta yang sebenarnya?
Dalam unggahan viral tersebut disebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengucurkan dana Rp16,7 triliun untuk pemulihan hutan tropis Brasil. Klaim ini dibagikan dengan narasi bernada kritik, seolah-olah Indonesia lebih memprioritaskan hutan negara lain ketimbang persoalan lingkungan di dalam negeri.
Beredar unggahan foto [arsip] dari akun Facebook “Imam Koesnadi” pada Minggu (9/12/2025) disertai narasi sebagai berikut:
Baca Juga:Beton Precast untuk Dermaga dan Akselerasi Logistik Jakarta
“BREAKING NEWS
RI GELONTORKAN Rp16,7 T untuk PULIHKAN HUT4N RUS4K DAERAH TROPIS di BRASIL
Hutan kita yg Rusak yg di pulihkan malah yg di Brazil”
Hingga Kamis (18/12/2025) unggahan telah mendapatkan 12.000 tanda suka, menuai 8.800 komentar dan telah dibagikan ulang sebanyak 2.400 kali.

Hasil Penelusuran Fakta
Baca Juga:Novotel Jakarta Pulomas Hadir di Jakarta Timur, Pilihan Ideal Libur Weekend Bersama Keluarga
Berdasarkan penelusuran pemeriksa fakta TurnBackHoax.ID, klaim tersebut tidak sesuai konteks.
Angka Rp16,7 triliun yang disebut dalam unggahan bukan dana bantuan Indonesia untuk Brasil. Nilai tersebut merujuk pada target nilai transaksi perdagangan karbon Indonesia dalam sebuah konferensi perubahan iklim internasional yang diselenggarakan di Brasil pada 2025.
Perdagangan karbon adalah mekanisme pasar yang memungkinkan negara atau pelaku usaha memperjualbelikan kredit karbon sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Skema ini bukan hibah, bukan bantuan tunai, dan bukan dana rehabilitasi hutan Brasil.
Penelusuran ke sejumlah pemberitaan media kredibel menunjukkan bahwa:
- Rp16,7 triliun adalah target nilai transaksi perdagangan karbon Indonesia,
- transaksi tersebut bersifat ekonomi dan berbasis pasar,
- tidak ada kebijakan pemerintah Indonesia yang menyatakan pemberian dana langsung untuk memulihkan hutan tropis Brasil.
- Dengan kata lain, angka besar yang disebutkan dalam unggahan viral dipelintir dari konteks aslinya.
Mengapa Klaim Ini Menyesatkan?
Kesalahan informasi terjadi karena: