Gegara Nikah Lagi, Aksi Kapolres Gadungan Dibongkar Ponakan Bini Kedua
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 02 Februari 2021 | 17:31 WIB
Polisi menunjukan foto Husni Hardinata, pelaku kasus penipuan dengan modus mengaku sebagai calon Kapolres Tangerang. (Antara)
"Kebetulan keponakan istri pelaku ini anggota polisi juga, dia curiga dengan atribut dan gelagat pelaku."
SuaraJakarta.id - Aksi penipuan yang Husni Hardinata dengan modus berpura-pura menjadi calon Kapolres Tangerang Kota, Provinsi Banten terungkap dari orang terdekatnya sendiri. Selama menjalani aksi menyamar sebagai polisi abal-abal, pria paruh baya itu sudah meraup miliaran rupiah.
Dikutip dari Antara, kasus penipuan Hadi terbongkar setelah menikah dengan istri keduanya. Selama menikah, Husni dicurigai oleh keponakan sang istri yang tak lain adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Depok. Keponakan istri keduanya itu curiga dengan atribut serta kartu anggota yang dimiliki oleh Husni.
"Kebetulan keponakan istri pelaku ini anggota polisi juga, dia curiga dengan atribut dan gelagat pelaku," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Eko Mulyadi.
Menurut Eko, korban mengirimkan uang kepada pelaku setiap minggu sebanyak dua hingga tiga kali dengan nominal antara Rp20 juta-Rp30 juta. Bahkan ada transaksi senilai Rp100 juta yang dikirim korban kepada pelaku.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Adriansyah mengatakan jika tersangka Husni sudah satu tahun menjalankan aksi penipuan dengan berpura-pura sebagai anggota Polri.
"Pelaku telah menjalankan aksinya selama satu tahun, aksi penipuan tersebut dimulai sejak Juni 2020," kata Azis.
Dalam kasus ini, Husni memajang foto berseragam polisi dengan pangkat Kombes yang ternyata wajah dan pelat namanya diedit oleh pelaku dengan wajah serta nama dirinya.
Setelah aksinya mengaku menjadi Kapolres Tangerang Kota terbongkar, pelaku kemudiann mengaku lagi menjadi intel di Polri.
"Lalu pelaku mengaku sebagai intel di Polri, ditelusuri lagi anggota Polres Depok ini, ternyata tidak ada identitasnya, hingga akhirnya dilakukan interogasi," kata Azis.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Adriansyah menginterogasi pelaku penipuan dengan modus anggota polisi gadungan, di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Saat dilakukan interogasi, didapati dalam ponsel pelaku percakapan berisi tipu muslihat, iming-iming kepada korban bernama IS. Pelaku mengiming-imingi akan membantu memasukkan anak korban sebagai anggota PNS Polri.
Gugus tugas ini sebagai jembatan aspirasi tenaga honorer dengan pemerintah daerah. Nantinya gugus tugas akan terdiri dari perwakilan tenaga honorer dan Pemda Provinsi Jabar.
"Kalau yang 46 desa itu memang enggak ada internet banget, jadi harus turun dulu. Misalnya itu ke kantor desa yang sebelumnya memang sudah ada internetnya," terang minah.
Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Agus Susanto mengatakan, berdasarkan penyelidikannya di Kebun Raya Bogor (KRB) hanya mempunyai tanaman bernama erythroxylum novogranatense (Amerika Selatan) dan erythrocylum cuneatum (lokal Indonesia).
Jalan tampak dipenuhi serpihan kertas, asap putih juga masih mengepul, akibat sejumlah petasan meledak ketika dibawa oleh pembeli yang mengendarai sepeda motor.
Pelatih tim nasional U-16 Myanmar Aung Zaw Myo menyebut bahwa laga melawan Indonesia di semifinal Piala AFF U-16 2022, Rabu (10/8/2022), akan berjalan sulit bagi skuadnya
Di era digital seperti sekarang ini, kejahatan di dunia siber memang kian marak. Korbannya pun tidak sedikit, mulai dari pencurian akun dan lain sebagainya.
Marcel menanggapi hal itu dengan santai namun menohok saat ditanyai oleh Nikita Mirzani seperti yang diunggah pada akun TikTok pribadinya @pesulapmerahindonesia.
Sebelumnya, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Idham Mahdi menyebut tak ada korban dalam peristiwa keributan di kawasan titik nol KM Yogyakarta pada Sabtu (6/8/2022) malam.
Kapolresta Denpasar, Kombespol Bambang Yugo Pamungkas memberi ultimatum dan akan menembak pelaku jambret wisatawan. Sedangkan Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista minta buktikan.
Yusuf menyebutkan keenam orang pelaku yang berhasil diamankan yaitu berinisial K (57 Tahun), R (35 Tahun), A (51 Tahun), RS (47 Tahun), SS (51 Tahun), SH (53 Tahun).
LPSK telah menerima permohonan Bharada E menjadi juctice collaborator untuk mengungkap kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J
Jangan ya, jangan dibelikan handphone, kalau bisa dipakai untuk tambahan modal kerja, modal usaha. Kalau enggak ya dipakai untuk kebutuhan-kebutuhan yang produktif, jangan dip