SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah lagi lima Rumah Sakit (RS) untuk penanganan Covid-19. Penambahan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penampungan untuk merawat pasien terjangkit corona.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan lima RS iu di antaranya adalah Rumah Sakit Cendana, Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, Rumah Sakit JMC, Rumah Sakit Setia Mitra, dan Rumah Sakit Petukangan.
Dengan kehadiran lima RS tersebut, ada penambahan 97 tempat tidur khusus isolasi pasien.
Lima RS itu juga disebut Widyastuti sudah menerima pasien Covid-19 sejak kemarin, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga:Tak Hanya Nakes, Tenaga Program Vaksinasi Juga Bakal Dapat Insentif
Dengan demikian, maka saat ini sudah ada 106 RS rujukan penanganan covid-19 di Jakarta.
"Sudah 106 rumah sakit rujukan Covid-19 dan sudah mulai bisa diisi. Jadi total 8.240 ruang isolasi, dan 1.120 ruang ICU, sudah termasuk lima rumah sakit tambahan," ujar Widyastuti di Istora Senayan, Kamis (4/2/2021).
Tak hanya RS rujukan, pihaknya juga masih mengupayakan penambahan kamar untuk pasien Covid-19 di 106 Rumah Sakit yang sudah menjadi rujukan sekarang.
Menurutnya hal ini sesuai denga Instruksi Gubernur Nomor 55 tahun 2020 tentang Peningkatan Kapasitas Perawatan Bagi Pasien Covid-19 pada RS Umum Daerah dan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Covid-19 pada September 2020 lalu.
Gubernur Anies Basweda menginstruksikan lewat Ingub itu agar para pengelola RS rujukan Covid-19 diminta meningkatkan kapasitas rawat pasien Covid-19 hingga 50 persen dari total kapasitasnya.
Baca Juga:Wali Kota Balikpapan Minta Ahok Tambah Fasilitas Pasien Covid-19
"DKI Jakarta RSUD kita sudah 63 persen, tempat tidurnya sudah untuk Covid. Sudah melampaui target," katanya.
Selain itu, pemerintah pusat lewat Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK 02.01/Menkes/11/2021 juga meminta RS rujukan memfungsikan 40 persen kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19.
"Total di DKI kondisinya 43 persen jadi sudah melampaui target SE Menkes. Kita kelompokan RSUD, RS vertikal, RS BUMN, dan RS swasta. Meskipun memang belum merata," ucapnya.
"Tadi RSUD kita 63 persen, RS vertikal 40 persen, RS BUMN sudah 58 persenan, RS swasta masih ada yang 37 persen. Tapi kalau ditotal DKI sudah 43 persen," tambahnya.