Ia menduga, bahwa lembaga TUMI yang saat ini adalah sekelas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kecil di Negeri ini.
Bahkan, TUMI yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan itu diduga tidak peduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang terpenting adalah mempunyai kop surat.
"Melihat informasi yang ada, dugaan saya TUMI ini sekelas LSM kecil di negeri ini, tak perduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang penting ada kop surat, stempel dan direktur yang memimpin. LSM seperti itu banyak bangat jumlahnya, kalau saya sih malu menerima penghargaannya," jelasnya.
Tak hanya itu, Ferdinand turut membongkar akun media sosial TUMI lainnya, yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan tersebut.
Baca Juga:Viral Wanita Joget di Masjid dan Soal Anies Baswedan Bisa Lebih 'Berbahaya'
"Akun Youtube cuma 630 subscriber.
Akun Istagram cuma 209 Follower.
Postingan di Facebook cuma di sukai 55 orang, 17 orang komentar dan 36 kali dibagikan. Ini indikasi bahwa memang TUMI bukan lembaga yang patut dibanggakan," tukasnya.
Sejajar Elon Musk
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan jadi pahlawan dalam 21 Heroes 2021. Anies disejajarkan dengan Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla.
Penghargaan 21 Heroes 2021 diberikan lembaga internasional Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
Dalam https://ppid.jakarta.go.id/ menuliskan, Gubernur Anies bersama 20 orang lainnya yang di dalamnya juga termasuk CEO SpaceX dan Arsitek Produksi Tesla, Elon Musk dan Walikota Paris, Anne Hidalgo, terpilih karena keberhasilan transformasi mobilitas kota yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup seluruh warga.
Baca Juga:Disebut Cuma LSM Kecil, TUMI yang Beri Anies Penghargaan Diragukan Publik
Dalam dokumen resmi TUMI, disebutkan bahwa 21 Heroes 2021 adalah ajang untuk menghormati mereka yang mencapai kesuksesan transportasi pada tahun 2020, terlepas dari tantangan bersejarah yang dihadapi (pandemi) dan meletakkan dasar untuk inisiatif mobilitas yang lebih sukses dan berkelanjutan pada tahun 2021.