![Warga membawa gambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam kirab budaya menyambut Haul Gus Dur ke-9 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/2/19). [Antara/Maulana Surya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/24/34856-haul-gus-dur.jpg)
Tandya pun membandingkan perayaan Imlek di era Soeharto, di mana tidak ada semarak dan gebyar rakyat.
Masyarakat Tionghoa, kata Tandya, diminta merayakan Imlek di kalangan internal saja, tidak boleh di permukaan publik.
"Tanpa Gus Dur tidak akan ada kemeriahan sama sekali," pungkasnya.
Baca Juga:Makna Imlek di Tengah Pandemi Covid-19: Mempererat Kerukunan Sesama Umat