Ratusan Rumah Mati Listrik karena Banjir di Klender dan Kalimalang

Sedikitnya ada 666 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah Jakarta dan sekitarnya terkena dampak pemadaman listrik.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 19 Februari 2021 | 10:18 WIB
Ratusan Rumah Mati Listrik karena Banjir di Klender dan Kalimalang
Warga berjalan melintasi banjir yang merendam kawasan Kemang Utara, Jakarta, Kamis (18/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Ratusan rumah mati listrik karena banjir di Klender dan Kalimalang. Hal itu disebabkan dua gardu listrik PLN rusak di Jalan Dermaga Baru, Klender, Jakarta Timur dan di Jalan Kalimalang.

Sedikitnya ada 666 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah Jakarta dan sekitarnya terkena dampak pemadaman listrik imbas rusaknya dua unit gardu karena banjir, Jumat (19/2/2021) pagi.

"Dua gardu yang terkena dampak banjir masing-masing di Jalan Dermaga Baru, Klender, Jakarta Timur dan di Jalan Kalimalang," kata Humas PLN Disjaya Dita Artsana, saat dikonfirmasi.

Menurut Dita, banjir juga membuat dua jaringan tegangan rendah (JTR) mengalami gangguan sehingga mengakibatkan pemadaman.

Baca Juga:Warga Bantaran Sungai Jakarta Siaga Banjir

Pasokan listrik menuju 666 rumah pelanggan hingga pukul 09.00 WIB masih dilaporkan padam.

Lokasi pemadaman listrik di antaranya di Jalan Dermaga Baru, Jalan Kalimalang, Kompleks Dosen IKIP dan Jalan Bintara Jaya II, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Presentase yang terkena dampak relatif sedikit berkisar 0,01 persen dari total 4.769.726 pelanggan. Namun situasi akan kami perbaharui per jam," katanya.

Dita menambahkan pemadaman listrik dilakukan PLN apabila rumah pelanggan terendam banjir atau gardu distribusi listrik terendam banjir.

"Penormalan listrik dapat dilakukan setelah instalasi dipastikan kering dan ada penandatanganan berita acara yang dilakukan pengurus RT/RW atau tokoh masyarakat setempat," ujarnya.

Baca Juga:Banjir Merendam 11 RW di Jakarta Barat Pagi Ini

Siaga Banjir

Warga bantaran sungai Jakarta siaga banjir. Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta, tinggi muka air menjadi level siaga II di tiga pintu pos pantau, yakni Karet, Pasar Ikan, dan Sunter Hulu, Jumat (19/2/2021).

BPBD pun mengimbau masyarakat di bantaran sungai untuk siaga banjir.

Untuk Pos Pantau Karet setinggi 570 sentimeter, ukuran normal ketinggian muka air di sana di bawah 400 sentimeter .

Adapun wilayah yang perlu melakukan antisipasi, Grogol, Jati Pulo, Karet Tengsin, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Petamburan, dan Tomang.

Tinggi muka air Pos Pasar Ikan setinggi 204 sentimeter , kondisi cuaca masih gerimis. Untuk ukuran normal ketinggian muka air di Pos Pasar Ikan mencapai di bawah 167 sentimeter.

Dilansir dari akun Twitter resmi BPBD Jakarta, data ketinggian air hingga pukul 06.00 WIB dan cuaca masih gerimis.

Adapun wilayah yang perlu melakukan antisipasi, imbuh BPBD DKI yakni, Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru.

Selanjutnya tinggi muka air di Pos Sunter Hulu setinggi 230 sentimeter , kondisi cuaca di lokasi masih hujan.

Untuk ukuran normal ketinggian muka air di Pos Pantau Sunter Hulu mencapai 100 sentimeter .

Adapun sejumlah wilayah yang diminta waspada terkait kenaikan tinggi muka air di Pintu Air di Pos Pantau Sunter Hulu yakni Bambu Apus, Cilangkap, Pondok Ranggon, Setu Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cipinang.

Selanjutnya wilayah, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Duren Sawit, Jatinegada Kaum, Kayu Putih, Pulo Gadung, Sumur Batu, Kepala Gading Barat.

Kemudian, Kelapa Gading Timur, Kebon Bawang, Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, dan Sungai Bambu.

Hujan telah mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Kamis (18/2), hujan masih berlangsung hingga Jumat.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat serta aparat bersiaga menghadapi prediksi banjir oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada 19-20 Februari 2021 mendatang.

"Memang beberapa hari diprediksi akan agak ekstrem. Masyarakat kami minta siap siaga, aparat siap siaga, kami juga sama-sama mempersiapkan, cuaca ini memang harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar, kita sinergi positif, kolaborasi, itulah tugas kita melakukan pencegahan," kata Riza di Jakarta, Kamis kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini