Selain Wasto, pedagang tanaman hias lainnya, Sukardi juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menaksir kerugiannya lebih dari Rp 20 juta.
“Dari semua tanaman yang di berada polybag hampir semua ke bawa air. Janda Bolong yang masih kecil-kecil ke bawa. Yang sisa cuma tanaman yang tertanam di tanah,” ujarnya.
Karena kerugiannya itu, Sukardi mengatakan, dia harus bekerja kembali menjadi kuli untuk mengembalikan modalnya.
“Bingung juga saya. Mau tidak mau harus jadi kuli lagi, biar modal terkumpul dan bisa dagang lagi,” ujarnya.
Baca Juga:5 Cara Memantau Banjir di Jakarta
![Sejumlah tanaman hias yang dijajakan pedagang di pinggir Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, rusak setelah diterjang banjir, Minggu (21/2/2021). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/21/12582-tanaman-hias-ruas-akibat-banjir-di-tb-simatupang.jpg)
Untuk diketahui, intensitas hujan yang tinggi melanda Ibu Kota membuat ruas jalan dan Tol TB Simatupang terendam banjir pada Sabtu (21/2/2021).
Air mulai menggenang sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Ketinggian air mencapai di atas satu meter dan baru surut sekitar pukul 18.00 WIB.