SuaraJakarta.id - Banjir yang menerjang sejak Jumat (19/2/2021) pekan lalu, meninggalkan nestapa bagi para korban di RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Tak hanya berdampak pada perabotan dan peralatan elektronik yang rusak. Banjir Cipinang Melayu juga telah menyebabkan aktivitas mereka terhambat.
Bahkan untuk baju salin saja mereka kini tak punya. Para korban banjir kini berharap benar-benar mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal itu sebagaimana disampaikan Lina, salah satu warga di Kelurahan Cipinang Melayu.
Baca Juga:Banjir Hari Ketiga di Periuk, Ketinggian Air Mencapai 3,5 Meter
"Yang merasa susah kan kita, sampai baju gak punya, sampai dikasih-kasih orang," keluhnya saat ditemui Suara.com, Senin (22/2/2021).
Lina pun menagih ucapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sebelumnya menyatakan bahwa kawasan Kelurahan Cipinang Melayu sudah bebas banjir.
"Harus dibuktikan jangan omongan doang," ketus Lina.
Sebelumnya, Anies menglaim bahwa kawasan RW 4 Cipinang Melayu sudah terbebas dari banjir. Hal itu diunggah di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.
Saat itu, Anies mengunggah foto perbandingan saat tahun 2017 ketika banjir dengan sekarang.
Baca Juga:Bukan Enam Jam, Anies Akui Banjir di DKI Baru Bisa Surut Setelah Satu Hari
Tampak Anies dalam foto itu dipeluk oleh seorang ibu bernama Rusmiati sambil tergenang banjir setinggi pinggangnya.
Di unggahan yang sama tampak ada foto Anies masih bersama Rusmiati tak lagi kebanjiran.
"Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran," ujar Anies dalam caption fotonya.
Senada dengan Lina, warga lainnya Rini juga meminta Anies membuktikan ucapannya soal kawasan rumahnya sudah bebas banjir.
"Kemarin buktinya masih banjir. Kita sih berharap bebas banjir itu terbukti. Kalaupun tidak jangan tinggi airnya, jangan sampai kayak kemarin lah," ujarnya.
Untuk diketahui, banjir merendam RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu sejak Jumat (19/2). Penyebabnya luapan aliran Kali Sunter karena intensitas hujan tinggi.
Saat banjir terjadi, ketinggian air sempat mencapai 3-4 meter. Lalu perlahan surut pada Minggu sore sekitar 50 cm. Kekinian banjir Cipinang Melayu sudah mengering
Salah satu warga bernama Siti mengatakan, banjir mulai surut sejak Minggu sore (21/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Lalu sekitar jam 22.00 WIB banjir mengering.
"Jam 4 sore kalau di dalam rumah-rumah warga air sudah surut. Tapi di jalanan masih ada genangan air. Benar-benar surut itu sekitar jam 10 malam," kata Siti saat ditemui Suara.com.