Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, saat Nabi Adam AS diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari. Sehingga menjadi hitam/gosong.
Kemudian Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Adam untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Saat puasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Berdasarkan pendapat lain dalam kitab Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari juz XVII, halaman 80, dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang-benderang disinari rembulan.
Baca Juga:Niat Puasa Ayammul Bidh dan Keutamaan Puasa Sunnah 25-27 Februari 2021
Dan rembulan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam sampai terbit kembali. Karenanya, pada hari-hari itu malam dan siang seluruhnya menjadi putih (terang)— lihat Badruddin Al-‘Aini Al-Hanafi.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Sebelum menunaikan puasa Ayyamul Bidh, sebaiknya membaca niat puasa terlebih dahulu.
Berbeda dengan puasa Ramadan di mana niat puasa harus di malam hari, maka puasa sunah boleh di pagi hari.
Semisal pada pagi atau siang, saat bangun tidur belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, boleh dilanjutkan menjadi puasa.
Baca Juga:Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Februari 2021 dan Keutamaannya
Berikut niat puasa Ayyamul Bidh: