Kendarai Buraq
Dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dari NU Online, Kamis (11/3/2021), dalam perjalanan Isra Miraj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW mengendarai buraq.
Buraq berasal dari kata barq yang memiliki arti kilat. Maka dari itu buraq diasumsikan sebagai kendaraan yang memiliki kecepatan kilat atau melebihi gerakan cahaya.
Dalam perjalanan Isra itu, Rasulullah SAW selain mengendarai buraq, juga ditemani Malaikat Jibril AS. Sebagaimana hadis berikut ini:
Baca Juga:Apa itu Burak? Kendaraan Nabi Muhammad SAW saat Isra Miraj
"Dari Abdullah bin Mas’ud bahwasannya Rasulullah SAW berkata: Aku telah disediakan buraq, akupun duduk di belakang Jibril dan brangkatlah bersama. Ketika hendak naik kedua kakinya diangkat ke atas, dan ketika turun kedua tangannya yang diangkat."
Sementara mengenai bentuk buraq, Nabi Muhammad SAW menggambarkannya dalam sebuah hadis, sebagai berikut:
"Dari Anas bin Malik bahwasannya Rasulullah SAW berkata: Aku diberi buraq, dia hewan tunggangan yang berwarna putih lebih besar dari keledai tapi lebih kecil dari bighal yang satu tanduknya terdapat dipucuk kepalanya…”
![Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/12/07/72559-masjidil-aqsa-di-yerusalem.jpg)
Dalam peristiwa Miraj ke Sidratul Muntaha, baginda Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk mendirikan salat lima waktu sehari semalam. Perintah itu juga berlaku wajib bagi umat Rasulullah SAW.
Baca Juga:Tujuan Isra Miraj Bagi Nabi Muhammad dan Umat Islam
Salat juga merupakan salah satu dari Rukun Islam. Berikut lima Rukun Islam: