![Camat Ciledug Syarifuddin saat ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di kantornya, Jumat (12/3/2021) malam. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/13/95588-akses-rumah-warga-ciledug-dipagar-beton.jpg)
Beli dari Lelang Rumah
Syarifuddin menjelaskan duduk perkara kasus akses rumah warganya yang ditutup pagar beton ini.
Berawal dari rumah yang dilelang pihak Bank kemudian dibeli oleh almarhum Munir.
"(Keluarga Munir) masuk ke sini 8 Juni 2019, nah transaksi antara almarhum Pak Munir dengan bank. Karena dia belinya melalui lelang," ujarnya.
Baca Juga:Tragis! Bule Jerman Dibunuh di BSD Tangerang, Wajah Dibacok
Setelah proses pembelian itu selesai, keluarga Munir tidak mengetahui jika ada tanah jalan yang dimiliki oleh keluarga almarhum Burhan.
"Luas tanah 4 meter itu, berdasarkan keterangan dari warga emang yang 2 meter merupakan hibah dari keluarga Anas Burhan. Karena dia punya lahan di situ sisa 2 meter hibah warga dari Kavling Brebes," ucapnya.
![Tangga yang digunakan keluarga Asep untuk keluar masuk rumahnya setelah akses kediamannya dipagar beton ahli waris pemilik tanah, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/13/27040-akses-rumah-warga-ciledug-dipagar-beton.jpg)
Ruli yang mengaku ahli waris keluarga Anas Burhan membuat pagar beton. Alasannya, agar tanah miliknya juga dibeli.
"Pas September sudah dilakukan pemagaran yang dilakukan oleh ahli waris almarhum Anas Burhan, yaitu Ruli. Dia minta tanah tersebut dibeli juga. Tapi tidak ketemu harganya, karena mahal. Jadilah pemagaran sepihak yang dilakukan oleh ahli waris almarhum keluarga Anas Burhan," tutupnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim
Baca Juga:Distribusi Vaksinasi di Kabupaten Tangerang Terlambat, Ini Kata Bupati Zaki