Sementara itu, Camat Ciledug Syarifuddin menjelaskan kasus pemagaran dengan beton itu terjadi sejak September 2019.
Syarifuddin mengaku sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan memanggil kedua belah pihak.
"Saya sudah lakukan tindakan awal sebagai aparatur kelurahan dan kecamatan, kita panggil dari keduanya," ujarnya saat ditemui dikantornya, Jumat (12/3/2021) malam.
Dalam pemanggilan untuk mediasi tersebut, pihak Ruli tidak pernah datang. Bahkan hingga pemanggilan ketiga.
Baca Juga:Tragis! Bule Jerman Dibunuh di BSD Tangerang, Wajah Dibacok
“Kami telah mediasi kepada kedua belah pihak. Namun dari pihak Ruli, anak dari almarhum Anas Burhan yang melakukan gugatan, tak kunjung datang. (dari tanggal) 14 Oktober 2019 pemanggilan pertama, pemanggilan kedua 22 Oktober 2019 dan ketiga, 30 Oktober 2019," tuturnya.
![Camat Ciledug Syarifuddin saat ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di kantornya, Jumat (12/3/2021) malam. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/13/95588-akses-rumah-warga-ciledug-dipagar-beton.jpg)
Beli dari Lelang Rumah
Syarifuddin menjelaskan duduk perkara kasus akses rumah warganya yang ditutup pagar beton ini.
Berawal dari rumah yang dilelang pihak Bank kemudian dibeli oleh almarhum Munir.
"(Keluarga Munir) masuk ke sini 8 Juni 2019, nah transaksi antara almarhum Pak Munir dengan bank. Karena dia belinya melalui lelang," ujarnya.
Baca Juga:Distribusi Vaksinasi di Kabupaten Tangerang Terlambat, Ini Kata Bupati Zaki
Setelah proses pembelian itu selesai, keluarga Munir tidak mengetahui jika ada tanah jalan yang dimiliki oleh keluarga almarhum Burhan.
"Luas tanah 4 meter itu, berdasarkan keterangan dari warga emang yang 2 meter merupakan hibah dari keluarga Anas Burhan. Karena dia punya lahan di situ sisa 2 meter hibah warga dari Kavling Brebes," ucapnya.
![Tangga yang digunakan keluarga Asep untuk keluar masuk rumahnya setelah akses kediamannya dipagar beton ahli waris pemilik tanah, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/13/27040-akses-rumah-warga-ciledug-dipagar-beton.jpg)
Ruli yang mengaku ahli waris keluarga Anas Burhan membuat pagar beton. Alasannya, agar tanah miliknya juga dibeli.
"Pas September sudah dilakukan pemagaran yang dilakukan oleh ahli waris almarhum Anas Burhan, yaitu Ruli. Dia minta tanah tersebut dibeli juga. Tapi tidak ketemu harganya, karena mahal. Jadilah pemagaran sepihak yang dilakukan oleh ahli waris almarhum keluarga Anas Burhan," tutupnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim