Artinya: Makruh bagi orang yang puasa, mengunyah atau memamah roti dan selainnya tanpa ada uzur. Begitu pun juga (makruh) mencicipi kaldu dan cuka makanan dan selain keduanya, selama yang ia kunyah atau mamah itu tak sampai masuk ke kerongkongannya, maka menguyah dan mencicipi makanan tersebut tak membatalkan puasa.
2. Mencicipi Makanan atau Masakan
Perbuatan ini termasuk yang membuat puasa makruh. Akan tetapi ketika ada hajat, maka mencicipi makanan tak membuat puasa makruh.
Habib Hasan Al Kaff mengatakan;
Baca Juga:Jatuh Pada 28 Maret 2021, Keutamaan dan Amalan Malam Nisfu Syaban
Artinya: Mencicipi makanan tanpa hajat dan tak sampai masuk makanan ke kekerongkongan dalam, maka makruh hukumnya. Tetapi ketika ada hajat, maka tak makruh.
3. Bersiwak ketika Matahari Telah Condong (lewat tengah hari)
Pasalnya bersiwak akan menghilangkan bau mulut. Namun berbeda dengan puasa sunah, maka bersiwak ketika puasa sunah maka hukumnya boleh.
4. Mandi dengan Berendam
Ketentuan hukum ini, berlaku juga bagi mandi wajib—hukumnya tetap makruh. Dasar hukum makruh tersebut, dikawatirkan akan masuk air ke dalam mulut. Dan ini akan membatalkan puasa.
Baca Juga:Puasa Ayyamul Bidh. Tiga Hari Puasa, Pahala Bagai Sepanjang Tahun
5. Kekenyangan dan Banyak Tidur
Perkara Ini termasuk yang membuat puasa makruh. Menurut Habib Syekh Al Kaff, banyak tidur dan terlalu kenyang membuat puasa kurang berfaedah.
Demikian penjelasan hal-hal yang membuat makruh puasa Ramadhan.