Berikut lima hal yang membuat puasa Ramadhan makruh, sebagaimana disebutkan oleh Habib Syekh Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaff dalam kitabnya berjudul At-Taqrirat as sadidah fil Masail al Mufidah, dikutip dari Ayojakarta.com—jaringan Suara.com—Minggu (28/3/2021).
1. Memamah atau Menguyah Makanan
Memamah makanan merupakan sesuatu yang membuat makruh puasa. Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana hukum memamah roti yang akan diberikan kepada anaknya yang masih bayi?
Dalam perkara ini, Imam Nawawi dalam kitab Al Majmu’ Syarah al Muhazzab, Jilid 6 mengatakan, tidak makruh hukumnya seorang ibu memamah atau mengunyah roti yang akan diberikan kepada anaknya.
Baca Juga:Jatuh Pada 28 Maret 2021, Keutamaan dan Amalan Malam Nisfu Syaban
Imam Nawawi dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhazzab, Jilid 6, halaman 354 berkata;
Artinya: Makruh bagi orang yang puasa, mengunyah atau memamah roti dan selainnya tanpa ada uzur. Begitu pun juga (makruh) mencicipi kaldu dan cuka makanan dan selain keduanya, selama yang ia kunyah atau mamah itu tak sampai masuk ke kerongkongannya, maka menguyah dan mencicipi makanan tersebut tak membatalkan puasa.
2. Mencicipi Makanan atau Masakan
Perbuatan ini termasuk yang membuat puasa makruh. Akan tetapi ketika ada hajat, maka mencicipi makanan tak membuat puasa makruh.
Habib Hasan Al Kaff mengatakan;
Baca Juga:Puasa Ayyamul Bidh. Tiga Hari Puasa, Pahala Bagai Sepanjang Tahun
Artinya: Mencicipi makanan tanpa hajat dan tak sampai masuk makanan ke kekerongkongan dalam, maka makruh hukumnya. Tetapi ketika ada hajat, maka tak makruh.