Hari Pertama Masuk Sekolah di DKI, Prokes Ketat di SDN Cipete Utara 15

Di muka gerbang, bersiaga satu guru yang nantinya akan mengecek suhu para siswa menggunakan thermo gun

Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 07 April 2021 | 09:15 WIB
Hari Pertama Masuk Sekolah di DKI, Prokes Ketat di SDN Cipete Utara 15
Hari pertama masuk sekolah di SDN Cipete Utara 15, Rabu (7/4/2021). (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta telah membuka sejumlah sekolah terhitung mulai hari ini, Rabu (7/4/2021) hingga 29 April 2021 mendatang. Salah satu sekolah yang telah menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka di masa pandemi Covid -19 adalah SD Negeri Cipete Utara 15.

Pantauan Suara.com, protokol kesehatan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka tersebut. Orang tua siswa yang mengantar anaknya hanya diperkenankan sampai gerbang sekolah saja.

Di muka gerbang, bersiaga satu guru yang nantinya akan mengecek suhu para siswa menggunakan thermo gun. Setelahnya, siswa diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu.

Di sekolah ini, kegiatan belajar mengajar dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama akan berlangsung sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Untuk sesi kedua, akan dimulai pada pukul 09.30 sampai pukul 11.30 WIB.

Baca Juga:Hari Pertama Sekolah di DKI, Guru Semangat Sambut Murid Masuk Kelas Lagi

Sebagai catatan, hanya siswa kelas 4 sampai 6 saja yang bisa sekolah secara tatap muka. Setelah mencuci tangan, siswa langsung diperkenakan masuk ke dalam kelas.

Kepala Sekolah SDN Cipete Utara 15, Tri Cahyadi mengatakan, pihaknya tetap meminta izin terlebih dahulu kepada para orang tua siswa. Dalam konteks ini, tidak semua orang tua siswa mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di masa pandemi.

"Kami minta perizinan orang tua juga sebelumnya. Tapi tidak semuanya mengizinkan, ada yang cuma sekelas 26, jadi kita bagi 2 sesi, sesi pertama 13 anak sesi kedua 13 anak. Sesi 1 dari jam 7 sampai 9, sesi 2 dari jam 9.30- 11.30 WIB," kata Tri di lokasi.

Tri melanjutkan, setiap pergantian sesi, ruang kelas akan disemprot menggunakan disinfektan. Setelahnya, siswa yang mendapat jatah di sesi dua baru diperkenankan untuk masuk.

"Disemprot juga sebelumnya bangku kursinya dengan disinfektan," sambungnya.

Baca Juga:Hari Pertama Sekolah di SD 07 Ciracas, Ada Ortu Larang Anaknya Masuk

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan durasi pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Lalu hanya materi-materi esensial yang bakal disampaikan.

"Durasi belajar terbatas antara 3 sampai 4 jam," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Tak hanya itu, kelas di setiap jenjang hanya masuk sekolah satu kali dalam sepekan. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi dan sebagiannya akan melakukan pembelajaran daring atau online.

"Jumlah peserta didik terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa," ujarnya.

Karena mekanisme yang digunakan adalah pembelajaran campuran daring-tatap muka, maka tak semua siswa bisa datang ke sekolah. Orang tua tetap memiliki peran untuk mempertimbangkan boleh atau tidaknya anak datang ke sekolah.

"Para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini