SuaraJakarta.id - Memutuskan pindah agama tentu menjadi sebuah keputusan yang tak mudah bagi setiap orang. Itu pulalah yang dirasakan mantan model Isya Jeeperson.
Wanita kelahiran Medan, Sumatera Utara, ini memutuskan pindah dari agama Kristen ke Islam dan menjadi mualaf pada September 2010 silam.
Keputusan Isya Jeeperson pindah agama bukan tanpa percik-percik reaksi dalam kehidupannya.
Eks model yang memiliki paras cantik ini mengaku sempat mendapat pertentangan dari keluarga. Terutama dari sang ibu.
Baca Juga:Foto Pakai Jilbab dan Kutip Ayat Alquran, Amanda Manopo Didoakan Mualaf
"Soalnya mama aku bilang kalau aku masuk Islam lebih baik mama mati. Aku takut nantinya mama marah, jadi stroke," ungkapnya dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com—Sabtu (24/4/2021).
Berbekal keyakinan yang kuat, Isya Jeeperson akhirnya memantapkan diri untuk menjelaskan keputusannya jadi mualaf di depan keluarga besarnya.
"Mama nangis, diam dan masuk kamar. Tidak sedikit juga keluarga yang berontak supaya aku pindah agama lagi. Tapi walaupun menerima caci-maki aku tetap kuat, karena hatiku sudah yakin dan nyaman memeluk Islam," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, pihak keluarga akhirnya bisa menerima keputusan Isya Jeeperson mualaf.
Dia mengungkapkan bahwa hal itu merupakan bantuan dari Allah SWT lantaran kegigihannya untuk memeluk agama Islam.
Baca Juga:Tersentuh Persaudaraan Umat Islam, 5 Warga Pekanbaru Jadi Mualaf
"Aku percaya kalau Allah akan kasih jalan. Aku semakin yakin dan terus belajar banyak tanya dengan sesama muslim dan guru spiritualku. Nyari-nyari pengetahuan tentang Islam itu lebih detail lagi. Alhamdulillah sekarang mereka (keluarga) mendukung sekali karena lihat aku serius," ujar Isya Jeeperson.
Isya Jeeperson mengungkapkan alasannya pindah keyakinan memeluk Islam dan menjadi mualaf, salah satunya karena tertarik dengan bahasa Arab.
"Ini bisa dibilang hidayah. Aku sangat tertarik dengan bahasa Arab dan semua yang diajarkan dalam agama Islam," tuturnya.
Kini, eks model majalah Aneka Yess itu semakin mantap menjalani kehidupan sebagai mualaf. Ia pun yakin Allah SWT akan selalu bersamanya.
"Mama cuma pesan harus serius dan yakin dengan keputusan yang diambil jangan sampai agama jadi permainan. Aku makin yakin menjadi mualaf. Bismillah Allah selalu bersamaku," pungkas Isya Jeeperson.