Maka itu, di usianya di kepala enam seperti sekarang ini, dia juga menyampaikan kepada anak-cucu, dan menantu, kalau dia akan selalu bersyukur jika bisa beribadah puasa sampai Maghrib.
Sementara itu, di satu sisi pihak keluarga mengaku tak terkejut dengan kabar meninggalnya buya. Sebab mereka mengaku sering ditinggal-tinggal dalam melakukan perjalanan dakwahnya.
Beliau juga tak kaget ketika mendengar Ustadz Tengku Zul dinyatakan positif covid, mengingat tingginya mobilitas yang dilakukan.
“Bukan kami pasrah, tapi begitulah keluarga da’i ini. Kami sudah disiapkan untuk itu menerima segala keadaan. Dan kami sering disampaikan olehnya mengenai cita-cita beliau yang sangat kuat, yakni dia ingin sekali diwafatkan dalam safari dakwah,” katanya.
Baca Juga:Jenazah Ustadz Tengku Zulkarnain Disholatkan di Halaman Rumah Sakit
Pihak keluarga memohon doa kepada masyarakat, agar bisa menyambung cita-cita beliau.
Terlebih pihak keluarga baru saja membangun masjid dan pondok pesantren di Pekanbaru, Riau, di mana Solihin merupakan guru, dan Ustadz Tengku Zul sebagai guru besarnya.
“Baru 1 bulan masjid kami diresmikan, beliau baru 2 kali ngisi. Kami mohon doa agar kami bisa menyambung cita-cita beliau.”