Sejarah Makam Keramat Solear: Jejak Islam di Tangerang & Mitos Monyet Liar

Tak banyak yang tahu pasti soal sejarah Makam Keramat Solear tersebut.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 22 Mei 2021 | 16:06 WIB
Sejarah Makam Keramat Solear: Jejak Islam di Tangerang & Mitos Monyet Liar
Warga berziarah ke makam keramat Solear, Kabupaten Tangerang. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Abidin, salah satu juru kunci di makam keramat Solear, Kabupaten Tangerang. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Abidin, salah satu juru kunci di makam keramat Solear, Kabupaten Tangerang. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Ketika bercerita, Abidin pun sangat berhati-hati. Pasalnya, ia tak tahu secara pasti soal kebenaran dari cerita sejarah Makam Keramat Solear itu.

Tetapi, dari cerita yang berkembang, kata Abidin, Syeikh Mas Masa'ad dikenal sebagai panglima Kesultanan Banten.

"Iya cerita turun-temurun beliau panglima saat zaman Kesultanan Banten," ungkapnya.

"Tapi nggak ada yang bisa memastikan makam yang saat ini itu petilasan atau makam aslinya," menegaskan.

Baca Juga:Asal Usul Seba Baduy, Tradisi Ratusan Tahun Sejak Kesultanan Banten

Dari informasi yang dihimpun, Syeikh Mas Masa'ad merupakan panglima utusan Kesultanan Banten sekira tahun 1552.

Saat itu, Syeikh Mas Masa'ad ditugasi untuk menyebarkan agama Islam. Area tersebut kala itu dikuasai oleh tokoh setempat Pangeran Jaya Perkasa atau dikenal Mas Laeng dari Kerajaan Pajajaran.

Saat itu, Syeikh Mas Masa'ad dibantu oleh Ki Seteng bertarung melawan Mas Laeng. Pertarungan seimbang dan berakhir damai.

Ketiganya sepakat membangun Tigaraksa yang berarti tiga orang yang memelihara perdamaian.

Makam keramat Syeikh Mas Masa'ad itu berada di bawah pohon besar yang disebut warga sebagai pohon kedoya. Makamnya dikelilingi pagar stanless setinggi sekira satu meter. Sedangkan batu nisannya ditutupi kain putih.

Baca Juga:Sejarah Kabupaten Tangerang, Tembok Pelindung Kesultanan Banten

Makam Keramat Solear Tangerang berada di kawasan hutan lindung sekira 4 hektar. Tak hanya ada makam keramat, di kawasan makam itu juga ada ratusan monyet liar yang sudah menjadi ikon dari tempat wisata tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini