Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian Menurut Mazhab Hanafi & Maliki

Tidak ada batasan jumlah rakaat salat gerhana bulan menurut Madzhab Maliki.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 26 Mei 2021 | 12:10 WIB
Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian Menurut Mazhab Hanafi & Maliki
Ilustrasi - Salat gerhana bulan secara sendiri-sendiri.

SuaraJakarta.id - Fenomena alam gerhana bulan merupakan salah satu tanda dari kebesaran Allah SWT. Dalam pada itu, umat Islam dianjurkan mengerjakan salat gerhana bulan.

Salat gerhana bulan ini terkait fenomena gerhana bulan total atau super blood moon yang dapat disaksikan masyarakat Indonesia pada hari ini, Rabu (26/5/2021).

Salat gerhana bulan hukumnya sunnah. Salat gerhana bulan nisa dikerjakan secara berjamaah, atau sendirian.

Dikutip dari nu.or.id, pendapat soal salat gerhana bulan cukup dikerjakan sendiri di rumah masing-masing dipegang oleh Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.

Baca Juga:Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian Menurut Para Ulama

Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara salat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalam Ibanatul Ahkam, Syarah Bulughul Maram sebagai berikut:

Artinya: "Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagaimana shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pasalnya, gerhana bulan terjadi berkali-kali di masa Rasulullah SAW tetapi tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul mengumpulkan orang banyak, tetapi beribadah sendiri."

"Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri." (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).

Sebelum menunaikan salat gerhana bulan sendiri, berikut niat salat gerhana bulan sendirian:

Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini lillahi ta'ala.

Baca Juga:Link Live Streaming Gerhana Bulan Total di Jakarta, Rabu 26 Mei

Artinya, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini