SuaraJakarta.id - Asal usul Kwitang Senen. Masih inget scene ketika Rangga (Nicholas Saputra) ajak cinta (Dian Sastrowardoyo) ke toko buku bekas langganannya di Pasar Kwitang? Adegan film "Ada Apa dengan Cinta?" ini membuat Kwitang makin melegenda di era awal 2000-an.
Pasar Kwitang dulunya identik dengan buku, di Kwitang saat itu juga banyak penjual buku-buku bekas.
Namun pada tahun 2007 pemerintah melakukan penertiban bagi para penjual disana dan hampir seluruh pedagang disitu di relokasikan ke pasar Senen Jaya dan Blok M Square.
Kwitang pada zaman dulu juga dikenal sebagai salah satu tempat ahli pencak silat akibat akulturasi silat betawi dan silat Cina (Kuntao).
Baca Juga:Cinta Laura Ogah Boros Belanja Barang Branded, Alasannya Bijak Banget
Tak sebatas itu, di kampung ini juga dilahirkan jagoan pencak silat, yaitu H Muhammad Djaelani atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Mad.
Nama Kwitang sendiri didapat dari seorang pengembara asal Cina yang datang ke Batavia pada abad ke-17 bernama Kwee Tang Kiam yang juga seorang tuan tanah, karena kepandaiannya dalam berdagang, yang kemudia masyarakat sekitar (orang-orang Betawi) memanggilnya dengan sebutan Kwitang.
Kwee Tang Kiam memiliki seorang anak yang gemar berjudi.
Hingga suatu ketika Kwee Tang Kiam meninggal, semua tanah yang dimilikinya terjual dan di beli oleh orang-orang keturunan Arab.
Lama kelamaan kejayaan dari Kwee Tang Kiam ini meredup akibat ulah sang anak yang gemar berjudi.
Baca Juga:5 Hal Penting untuk Tahu Apakah Dia Pasangan Hidupmu yang Tepat
Kemudian ia menjual tanah tersebut ke orang-orang keturunan arab yang tinggal di situ.
Orang keturunan Arab ini kemudian membangun masjid Kwitang yang diresmikan oleh presiden Soekarno. pada tahun 1963. Masjid ini berkembang menjadi lebih besar.
Akibat kepemimpinan oleh Habib Ali Alhabsji, atau masyarakat akrab dengan sebutan Habib Kwitang.
Kontributor : Kiki Oktaliani