Kasus COVID-19 di Tangsel Mengkhawatirkan, PTM Terancam Ditunda, Wali Kota: Berisiko

Benyamin memprediksi, peningkatan kasus COVID-19 di Tangsel bakal berlangsung hingga akhir Juni.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 Juni 2021 | 17:22 WIB
Kasus COVID-19 di Tangsel Mengkhawatirkan, PTM Terancam Ditunda, Wali Kota: Berisiko
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ditemui di Puspemkot Tangsel, Jumat (11/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Wacana PTM di Tangsel pada Juli 2021 mendatang terancam ditunda. Pasalnya, kasus COVID-19 di Tangsel meningkat lagi dan kini wilayah itu berada di zona oranye.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, pembatalan PTM diambil lantaran tak ingin mengambil risiko adanya penyebaran COVID-19 di sekolah.

"Saya nggak mau ambil risiko. Kalau COVID-19 semakin meningkat lagi hingga akhir Juni dan awal Juli nanti, PTM ditunda lagi," kata Benyamin, Rabu (16/6/2021).

Benyamin menerangkan, saat ini kasus COVID-19 di Tangsel kembali mengkhawatirkan. Terlebih, di tingkat nasional pun Tangsel termasuk kategori zona oranye atau risiko sedang penyebaran COVID-19.

Baca Juga:Jakarta Masuki Fase Genting, Akses Keluar Masuk Tangsel Tak Diperketat

"Angka penularannya saat ini mencapai 54 persen. Kita sedang mengevaluasi rencana pembelajaran tatap muka dengan kondisi COVID-19 saat ini. Kita lagi cermati terus angka-angkanya," ungkapnya.

Benyamin memprediksi, peningkatan kasus COVID-19 di Tangsel bakal berlangsung hingga akhir Juni.

"Pokoknya saya nggak mau ambil resiko, PTM ditunda lagi," tegasnya.

Sementara itu, dilansir dari website resminya, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan menargetkan pelaksanaan PTM pada 12 Juli 2021 mendatang.

PTM tersebut bakal dilakukan dengan aturan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Mulai dari jumlah siswa yang dibatasi hanya 25 persen dan 75 persen online. Hingga guru yang mengajar harus sudah divaksinasi.

Baca Juga:Kito Rato, Kopi Racikan 3 Pemuda Disabilitas di Tangsel yang Menginspirasi

Sedangkan untuk pelaksanaan waktunya, dalam seminggu hanya dua hari. Setiap harinya PTM hanya dilakukan selama 2 jam.

Jika terdapat kasus Covid-19 di sekolah, maka sekolah akan ditutup kembali untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada siswa lainnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini