Gempa 1834
Terjadi pada 10 Oktober 1834, guncangan terasa di Batavia, Banten, Karawang, Buitenzorg (Bogor), dan Priangan.
Gempa merusak sejumlah rumah dan bangunan kokoh berdinding batu, termasuk sebuah istana di Weltevreden, dan sebagian rumah di Cilangkap serta Paleis van Daendels/Het Groot Huis, yang kini bernama Gedung Kementerian Keuangan RI.
Meskipun diyakini gempa paling parah yang pernah menimpa daerah tersebut, beruntung tak ada korban jiwa seperti yang ditulis oleh Indonesia's Earthquakes dari Geoscience Australia. Sedangkan sebagian besar Buitonzorg Palace atau istana Bogor runtuh termasuk bangunan utamanya, dan tembok luar sayap timur.
Baca Juga:Polisi Ungkap Pemicu Awal Bentrokan Massa Pendukung Rizieq Shihab dengan Aparat
Gempa 2009
Rabu, 2 September 2009 Gempa mengguncang Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 skala Richter pada pukul 14.55 WIB.
Pemicunya dari gempa tektonik akibat tumbukan lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
Daerah terdampak paling parah berada di Kabupaten Cianjur, dimana tanah longsor yang dipicu oleh gempa dan menewaskan 40 orang.
Jakarta yang berjarak 200 km dari pusat gempa seluruh gedung-gedung tinggi di Ibu kota ini juga diguncang hebat.
Baca Juga:Banding! Rizieq Shihab Tolak Divonis 4 Tahun Penjara
Ribuan orang berhamburan keluar dari gedung-gedung, juga pusat perbelanjaan tersebut mencoba untuk melarikan diri.
Setidaknya terdapat 80 orang meninggal dunia, 47 hilang, sementara 1.250 warga luka-luka akibat guncangan gempa tersebut.
Kontributor : Kiki Oktaliani