SuaraJakarta.id - Warga Jabodetabek biang kerok klaster mudik di kecamatan Jatipuro. Banyak warga positif COVID-19 hingga meninggal.
Warga di sana tertular warga Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok yang mudik lebaran, meski sudah dilarang. Sementara Kecamatan Jatipuro berupaya mengantisipasi hal itu berkoordinasi dengan paguyuban atau komunitas warga Jatipuro yang merantau ke Jabodetabek.
“Ada klaster perantau mudik, pulang kampung. Dia sakit di perantauan. Lalu pulang ke kampung halaman. Di sini dirawat ada yang meninggal dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Camat Jatipuro, Murseno saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (28/6/2021).
Persebaran Covid-19 terjadi saat perantau yang bergejala berinteraksi dengan keluarga di rumah.
Baca Juga:Setelah Klaster Ziarah Walisongo, Kini Klaster Pemakaman Ancam Banyuwangi
Murseno menyebut ada tiga kasus yang berkaitan dengan aktivitas perantau pulang kampung selama satu pekan ini di Kecamatan Jatipuro.
“Tiga kasus itu meninggal. Saya dilema. Mau melarang mereka pulang kampung. Di sisi lain kasihan karena warga saya sakit di perantauan tidak ada sanak keluarga. Pulang supaya ada yang merawat. Ternyata terkonfirmasi positif Covid-19. Malah menularkan kepada keluarga,” tuturnya.
Untuk itu, Murseno berupaya berkoordinasi dengan koordinator warga Jatipuro di perantauan Jabodetabek. Dia mengimbau warga Jatipuro agar tidak pulang kampung sebelum kondisi aman.
“Mbok kalau bisa jangan pulang dulu. Kami berusaha menghubungi organisasi warga Jatipuro di Jabodetabek untuk meminimalisir kepulangan warga yang sakit atau bergejala Covid-19,” ungkap dia.
Sebetulnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melalui Satgas Penanganan Covid-19 di setiap kecamatan dan desa menyiapkan rumah isolasi terpusat.
Baca Juga:Batasi Mobilitas Warga, Polda Metro Jaya Tambah 12 Titik Penyekatan di Jabodetabek
Kecamatan Jatipuro menggunakan Balaidesa Jatiharjo sebagai rumah isolasi terpusat tingkat kecamatan.
“Kami juga sudah ada protokol tetap bagi perantau yang pulang kampung. Datang, isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kadang-kadang masih terjadi penularan di dalam keluarga karena isolasi mandiri tidak tertib. Makanya kami koordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo untuk mendisiplinkan,” jelasnya.
Mantan Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Kabupaten Karanganyar itu mengambil kebijakan pemantauan kasus aktif Covid-19 di 10 desa di Kecamatan Jatipuro
“Lima staf kecamatan saya bagi untuk mengawasi sepuluh desa di Jatipuro. Mereka setiap jam 08.00 WIB laporan ke saya soal kondisi terkini. Kami sinergikan dengan satgas kecamatan dan Jogo Tonggo di setiap dusun.”
Sementara itu, data yang dihimpun Solopos.com dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar @dinkeskaranganyar hingga Minggu (27/6/2021) terdapat 41 kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19.