Lebaran Haji Saat PPKM Darurat, Pedagang Kambing Khawatir Omset Menurun

Lebih ramai tahun kemarin, karena yang dagang saat itu berkurang. Jadi saingan juga sedikit, karena pedagang lain pada ragu mau dagang, kata Dwi.

Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Rabu, 14 Juli 2021 | 21:10 WIB
Lebaran Haji Saat PPKM Darurat, Pedagang Kambing Khawatir Omset Menurun
Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang kambing dadakan mulai bermunculan di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Yaumal]

SuaraJakarta.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang kambing dadakan mulai bermunculan di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Namun karena hari raya kurban yang jatuh pada Senin (20/7/2021), bertepatan dengan masa PPKM Darurat, mereka khawatir penjualan menurun.

Dwi, salah satu pedagang hewan kurban mengatakan, sejak membuka lapaknya pada Senin (12/7) lalu hingga saat ini baru dua ekor hewan kurbannya terjual. Padahal pada tahun lalu meski masa pandemi, penjualannya tergolong banyak. Dwi mampu menjual sekitar 40 ekor dengan omset sekitar Rp200 juta.

“Lebih ramai tahun kemarin, karena yang dagang saat itu berkurang. Jadi saingan juga sedikit, karena pedagang lain pada ragu mau dagang,” kata Dwi saat ditemui Suara.com di Manggarai, Jakarta Selatan.

Namun kekinian, para pedagang hewan qurban sudah mulai banyak. “Mungkin mereka belajar dari tahun kemarin yang ramai pembeli,” imbuh Dwi.

Karenanya, pada tahun ini hanya sekitar 30 ekor kambing yang dijajakannya. Harga hewan kurban yang dijualnya beragam, mulai dari Rp3,5 juta sampai Rp6 juta.

 Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang kambing dadakan mulai bermunculan di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Yaumal]
Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang kambing dadakan mulai bermunculan di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/2021). [Suara.com/Yaumal]



Namun Dwi memprediksi peningkatan penjualan akan terjadi dua hari menjelang Idul Adha, atau akhir pekan ini. “Itu kan kebetulan Sabtu-Minggu bisa jadi ramainya dua hari itu. Karena sekarang kan orang masih pada kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Khafid, pedagang lainnya mengaku pesimis kambing kurban jualannya laku keras. “Kami sih belum prediksi dari sekarang, tapi melihat kondisi sekarang agaknya sulit sih (laku),” tuturnya.

Saat ini saja, sejak membuka lapaknya pada Senin (12/7) lalu, baru ada 6 ekor kambing yang terjual. Padahal tahun lalu, dalam waktu seminggu dia bisa menjual 60 ekor dengan omset mencapai sekitar Rp300 juta.

Walupun demikian, jumlah hewan kurban yang dibawanya dari Banjarnegara ke Jakarta tetap sama seperti tahun lalu, yakni sekitar 60 ekor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini