Akui Angka Kematian Harian Covid-19 Masih Tinggi, Wagub DKI: Kebanyakan Terjadi di RS

Mereka yang sedang isolasi mandiri cenderung tak merasakan gejala berat.

Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 04 Agustus 2021 | 10:51 WIB
Akui Angka Kematian Harian Covid-19 Masih Tinggi, Wagub DKI: Kebanyakan Terjadi di RS
Petugas mengusung peti berisi jenazah yang meninggal dunia karena COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Angka kematian harian karena Covid-19 di Jakarta masih tinggi. Padahal, penambahan kasus positif penularan virus corona belakangan ini mulai menurun.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui memang angka kematian masih tinggi di atas 100 setiap harinya. Namun ia menyebut jumlah ini sudah menurun ketimbang di awal Juni.

"Memang dalam dua pekan ada di atas 100 (kematian harian), jauh lebih turun dari sebelumnya. Sebelumnya pernah sampai 300 per hari, 200 per hari, 100 per hari," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Dari kasus harian yang masih tinggi sekarang ini, pasien Covid-19 yang wafat kebanyakan dalam kondisi mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga:Rawat 2.197 Pasien Positif Covid-19, BOR Wisma Atlet Kini 27 Persen

Mereka yang sedang isolasi mandiri cenderung tak merasakan gejala berat.

"Paling banyak kematian masih di RS dari pada di isoman," katanya.

Meski banyak yang wafat di RS, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU mulai menunjukan tren positif. Setelah sempat di atas 90 persen, sekarang hanya berkisar 70-80 persen kapasitas dari 140 RS rujukan penanganan Covid-19 yang terpakai.

"Jadi turun cukup drastis. Mudah-mudahanan beberapa hari ke depan turun lagi. Kita berdoa kita kerja bersama-sama dengan semua stakeholder dan semua instansi yang terlibat dan juga masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga:Hits: Wuhan Takut Covid-19 Kembali, Cara Olahraga Tanpa Ribet Saat PPKM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini