SuaraJakarta.id - Jodoh di tangan Tuhan, namun Anda bisa merasakan bertemu dengan jodoh atau belahan jiwa. Paling tidak ada 6 tanda sudah menemukan jodoh.
Menemukan jodoh atau belahan jiwa mungkin nggak semudah yang kita bayangkan saat masih kecil dulu.
Ternyata banyak juga yang harus melalui proses patah hati dan putus yang nggak menyenangkan.
Namun, bukan berarti kamu yang sudah merasakan pahitnya patah hati, salah menilai orang, hingga menanti dalam waktu lama untuk menemukan si dia harus putus asa.
Berikut 6 tanda kamu sudah menemukan jodoh:
Baca Juga:Mantan Mertua Doakan Larissa Chou Dapat Jodoh: Sekalipun Jalanmu Tertatih-tatih
1. Kamu nyaman menghabiskan waktu bersamanya
![Ilustrasi menikah (unsplash.com/nikki gibson)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/08/48251-ilustrasi-menikah-unsplashcomnikki-gibson.jpg)
Nyaman dalam artian kamu tidak merasa gelisah atau dituntut jadi sempurna saat bersamanya.
Kamu hanya perlu jadi dirimu sendiri dan kebersamaanmu terasa sangat hangat, obrolan mengalir dengan lancar.
Bahkan setelah bertemu pun, kamu merasa lega bukannya tertekan atau curiga dia akan mengkhianatimu.
2. Kamu tidak perlu mengubah apapun dalam dirimu
Baca Juga:Waketum MUI Soal Bantuan Rp 2 Triliun: Kecewa Hingga Patah Hati, Pertanyakan ini
![Ilustrasi Menikah (freepik)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/15/33710-ilustrasi-menikah-freepik.jpg)
Belahan jiwa atau jodoh bukanlah agen perubahan yang kamu harap bisa mengubahmu jadi lebih baik.
Urusan mengubah diri sendiri ke arah positif adalah masalah pribadimu. Si dia atau jodoh potensial hanya akan ada di sampingmu untuk mendukung.
Seseorang yang benar-benar cocok denganmu akan membuatmu nyaman jadi diri sendiri.
Kamu nggak perlu mengubah suara atau mood-mu hanya demi si dia.
Kamu hanya perlu jadi diri sendiri dan bicara apa adanya.
3. Kamu merasa bebas mengungkapkan mimpi dan keinginanmu
![Ilustrasi menikah dengan hantu. (Unsplash/Steinar Engeland)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/31/86363-ilustrasi-menikah-dengan-hantu-unsplashsteinar-engeland.jpg)
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jodoh atau belahan jiwa yang tepat adalah pendukung setiamu.
Kamu bakal tahu kalau ia orang yang tepat saat kamu tidak merasa terintimidasi dengan keinginan atau mimpinya.
Sebaliknya, kamu merasa bebas untuk mengungkapkan apa yang kamu mau tanpa merasa ia akan kecewa atau menghakimimu.
4. Kamu nggak ragu untuk mengungkap kekhawatiran dan kelemahanmu
![Ilustrasi menikah dengan anime [dok. gatebox lab]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/11/24/40850-ilustrasi-menikah-dengan-anime.jpg)
Ketika berada di dekat orang yang tepat, kamu nggak akan merasa khawatir untuk mengungkap segala ketidaksempurnaan, ketakutan, dan kelemahanmu.
Ia yang merupakan jodoh potensialmu nggak akan membuatmu makin minder dan malu, justru ia membuatmu nyaman dengan semua itu. Ia pun nggak ragu untuk berbagi hal yang sama.
5. Ia ada di saat paling gelap dan suram di hidupmu
![Ilustrasi menikah dengan gadis lebih muda (Shutterstock).](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/12/10/o_198ou5q4vvcs1abk13469nsrj8a.jpg)
Kamu nggak akan pernah bebas dari masalah. Suatu hari kamu akan berada di titik terendahmu, dan jika ia bertahan bersamamu itu tanda bahwa ia benar-benar peduli dan setia padamu.
Rasa peduli dan kasihnya sama dengan saat kamu sedang berbahagia, maka beruntunglah kamu yang sudah menemukan orang seperti ini di hidupmu.
6. Kalian tidak pernah mengungkit kesalahan masa lalu saat berargumen
![Putri Feni Rose, Giannirma Gavrila Herman menikah dengan Janed Kharisma. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/20/87987-putri-feni-rose-giannirma-gavrila-herman-menikah-dengan-janed-kharisma.jpg)
Kamu sudah menemukan belahan jiwamu ketika kamu dan si dia sadar bahwa mengungkit kesalahan masa lalu bukanlah hal yang dewasa dalam hubungan.
Mungkin itu bisa terjadi beberapa kali saat kalian bertengkar atau berselisih pendapat, tetapi tak akan terjadi setiap kali.
Kalau kalian adalah belahan jiwa, kalian akan menyelesaikan masalah dengan lebih banyak diskusi dan cenderung saling menguatkan, bukan saling menyalahkan.