SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga agar terus menaati protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.
Sebab, meski kasus COVID-19 di Jakarta saat ini tengah melandai, bisa kembali naik jika warga tak taat prokes dan tak mengurangi mobilitas.
"Masih ada risiko putar balik atau naik lagi, bila mobilitas penduduk Jakarta tiba-tiba kembali tinggi. Ini tentu harus kita jaga. Momentum penurunan harus terus dilanjutkan," kata Anies dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dari beritajakarta.id, Senin (16/8/2021).
Anies menambahkan bahwa situasi pandemi di Jakarta mulai menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Situasi ini, kata dia, didasari turunnya kasus aktif COVID-19 di Jakarta.
Baca Juga:Anies Bicara soal Vaksin: Kalau Kecelakaan, Risiko Paling Besar Orang Gak Pakai Helm
Di mana sejak 2 bulan terakhir, kasus aktif di Jakarta naik secara eksponensial hingga mencapai puncaknya pada tanggal 16 Juli 2021 yaitu sebanyak 113.137 kasus aktif.
Namun, dalam waktu kurang dari satu bulan, kasus aktif COVID-19 di Jakarta kini turun ke 9.881 kasus.
"Umumnya, menurunkan kurva (kasus aktif) memakan waktu lebih lama daripada kenaikannya. Namun, alhamdulillah, kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif kembali ke bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua (pada awal Juli 2021)," jelas Anies.
Anies menjelaskan, penurunan kasus baru, kasus aktif, dan laju penularan ini memberikan dampak signifikan pada beban fasilitas kesehatan yang berkurang.
Dia membeberkan, per 12 Agustus 2021 keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit di Jakarta adalah 33% dan keterisian ICU sebesar 59%.
Baca Juga:Orang Sudah Taat Prokes Masih Bisa Tertular Covid-19, Anies: Makanya Vaksin
"Kini beban fasilitas kesehatan kita sudah turun jauh. Bahkan, bila diperhatikan, karena beban sudah turun jauh, maka kapasitas perawatan Covid-19 kembali diturunkan untuk memberi ruang bagi perawatan pasien non Covid-19," ujar Anies.