SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan menyebut pihaknya bakal segera memberikan vaksinasi COVID-19 kepada Warga Negara Asing (WNA) secara terbuka. Termasuk para pencari suaka atau pengungsi.
Anies sebelumnya sudah mengajukan pemberian vaksinasi bagi pencari suaka kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Saat ini, pengajuannya itu disebut Anies sedang tahap finalisasi.
"Sedang dalam proses finalisasi, nanti begitu final kami akan umumkan," ujar Anies meninjau vaksinasi bagi pekerja WNA di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/6/2021).
Para pencari suaka ini kerap ditemukan di tempat pengungsian terpusat dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca Juga:Soal Warga Bogor Masih Ada Yang Beranggapan Vaksin Covid-19 Konspirasi, Ini Kata IPB
Mereka mendirikan tenda di trotoar dan kerap melakukan demonstrasi di depan kantor UNHCR atau instansi yang memberikan suaka.
Menurut Anies, siapapun itu, meski dia WNA yang sedang mencari suaka, harus diberikan vaksin COVID-19 demi memberikan rasa aman di tengah pandemi COVID-19.
"Betul kami mengikhtiarkan untuk bisa memberikan vaksin kepada semua, baik yang berstatus sebagai tenaga kerja maupun yang berstatus sebagai pengungsi," tuturnya.
Meski belum bisa merinci kapan vaksinasi pencari suaka akan dilakukan, Anies menyatakan nantinya akan ada program vaksinasi terbuka untuk para WNA di Jakarta.
"Tapi insya Allah tidak lama lagi akan ada finalisasinya, sehingga mereka bisa tervaksin juga. Insya Allah semuanya bisa terjangkau," pungkasnya.
Baca Juga:Ikut Vaksinasi di Balai Kota, WN Ghana Curhat ke Anies Tak Bisa Pulang karena Pandemi
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan keinginannya untuk memvaksinasi Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka di Ibu Kota. Ia pun sudah mengirim surat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait hal ini.
Permintaan ini disampaikan Anies lewat surat bernomor 297/-1.772.1 yang dikirimkan Anies ke Menkes Budi pada 12 Juli 2021 lalu.
Alasan Anies menyampaikan permintaan ini karena pihaknya menemukan WNA yang tidak bisa mengukuti program vaksin gotong royong. Padahal, mereka juga termasuk rentan terhadap penularan COVID-19.
"Dalam keseharian, mereka tinggal dan beraktivitas bersama warga Indonesia lainnya, serta relatif kesulitan menerapkan prokes secara ketat dan isolasi mandiri," ujar Anies dalam surat itu, dikutip Senin (9/8/2021).
Karena itu, ia menilai perlu ada pemberian vaksinasi bagi mereka. Sebab tak hanya melindungi para WNA itu sendiri, tapi juga warga sekitar.
"Sehingga, mereka juga perlu mendapatkan perlindungan," jelasnya.
Sebelum permintaan ini disampaikan Anies, United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR) juga sudah meminta vaksinasi untuk pencari suaka beserta pengurus dan sukarelawan kepada Dinas Kesehatan DKI pada 17 Maret 2021 lalu.
Namun target vaksinasi tidak kepada semua pencari suaka dan relawan, melainkan hanya yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
"Dengan telah diberlakukannya untuk semua kelompok masyarakat usia 12 tahun ke atas, kami mengusulkan agar vaksinasi bagi pengungsi dan pencari suaka juga dapat diberikan kepada semua di luar segmen yang diusulkan UNHCR," kata Anies.