Rombongan belajar pertama yakni kelas 1, 3 dan 6 mengikuti pembelajaran di minggu pertama. Sementara untuk kelas 2, 4 dan 5 akan melakukan PTM di sekolah minggu berikutnya.
"Para siswa nanti akan diatur dari absen. Dalam satu kelas ada 30 siswa, dibagi kelompok sesuai absen. Absen 1-15 masuk kelas pertama, belajar selama 2x30 menit. Berikutnya siswa yang absennya 16-30 masuk kelas, jadi bergantian," papar Yuli.
Senada, Kepala SDN Pondok Cabe Ilir 2 Pamulang Rostinah juga mengatakan, banyak siswanya yang masih belum bisa membaca setelah setahun melakukan pembelajaran daring.
"Ada juga yang belum bisa baca, kelas 1 dan kelas 2 juga ada. Kendalanya karena tidak tatap muka dengan gurunya, waktunya juga terbatas. Jadi kurang maksimal, kalau di sekolah kan dipantau sama guru sudah sejauh mana kemampuannya," kata Rostinah.
Baca Juga:Sekolah Dibuka Lagi, Siswa SD di Tangsel Kikuk Pakai Masker hingga Jaga Jarak saat Belajar
Dalam melakukan pembelajaran tatap muka terbatas ini, hanya 50 persen siswa SDN Pondok Cabe Ilir 2 yang diizinkan belajar di sekolah. Sisanya tetap mengikuti pembelajaran daring dari rumah.
Dia berharap, pelaksanaan PTM SD di Tangsel bisa dilaksanakan sepenuhnya agar pembelajaran berjalan efektif.
"PTM berlangsung sampai normal, bisa seratus persen. Anak-anak sehat, bapak ibu gurunya sehat. Jadi kedepannya kalau tatap muka kan terpantau langsung. Kalau daring kan dibantu orangtua, jadi hasilnya tidak maksimal," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Baca Juga:Tak Bisa Ikut Sekolah Daring Karena Orang Tua Tak Punya Ponsel, Siswa SD Lupa Cara Baca