Salah seorang warga yang mengaku bernama Mulyono (40) mengatakan, mural itu sudah ada sejak lama dan dibuat oleh sejumlah anak muda di lingkungan tersebut.
"Sudah lama banget itu dibuat sama anak muda sini, untuk melampiaskan aspirasi," katanya ditemui SuaraJakarta.id, Rabu (13/10/2021).
Meski begitu, menurut Mulyono, mural tersebut merupakan bentuk kritikan untuk pemerintah saat ini terkait penegakan hukum.
"Itu sebagai kritikan buat pemerintah kita yang ibaratnya dikatakan sudah tumpul saat ini. Hukum ke atas tumpul, ke bawah tajam," ungkapnya.
Baca Juga:Menparekraf Sandiaga Uno Pesan Lukisan Mural Peserta Desa Wisata
![Mural satire 'Keadilan Tumpul Ke Atas Tajam Ke Bawah' yang berada dekat markas Polres Tangsel di Jalan Promoter 3, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Serpong, Rabu (13/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/13/51752-mural-di-tangsel.jpg)
Dia pun turut membandingkan hukuman untuk koruptor dan maling ayam. Menurutnya, hingga saat ini penerapan hukum untuk dua kasus itu masih timpang.
"Maling ayam sama koruptor saja hukumannya sama. Koruptor triliunan, tapi dapat fasilitas lebih enak, padahal sudah ngerugiin rakyat dan negara. Sedangkan yang maling ayam ya begitu kondisinya," bebernya.
Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, mural satire yang menyindir soal hukum itu tak jauh dari area markas Polres Tangsel dan Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Jalan tersebut biasa dilalui pengendara menghubungkan antara wilayah Serpong menuju wilayah Pondok Aren.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Baca Juga:Mural "Keadilan Tumpul Ke Atas Tajam Ke Bawah" Dekat Polres Tangsel, Ini Kata Warga