Begini Skenario Gubernur Anies Baswedan soal Tarik Rem Darurat di Jakarta

Kebijakan tarik rem darurat baru akan dilakukan Anies ketika rumah sakit rujukan Covid-19 mulai penuh.

Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 01 Februari 2022 | 21:05 WIB
Begini Skenario Gubernur Anies Baswedan soal Tarik Rem Darurat di Jakarta
Ilustrasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJakarta.id - Kasus harian Covid-19 di Jakarta terus melonjak. Akankah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali tarik rem darurat?

Terkait ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan masih belum berencana tarik rem darurat di Jakarta.

Kebijakan tarik rem darurat baru akan dilakukan Anies ketika rumah sakit rujukan Covid-19 mulai penuh.

Menurutnya, faktor utama dalam mengambil kebijakan membatasi mobilitas warga adalah berdasarkan tingkat keterisian rumah sakit.

Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 1 Februari: Positif 6.388, Sembuh 1.665, Meninggal 12

"Salah satu faktor untuk menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit," ujar Anies di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/2/2022).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah, Jakarta Barat, untuk mengucapkan selamat hari raya tahun Imlek, Selasa (1/2/2022).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah, Jakarta Barat, untuk mengucapkan selamat hari raya tahun Imlek, Selasa (1/2/2022).

Anies mengungkapkan, pengetatan mobilitas masyarakat baru bisa dilakukan ketika keterisian rumah sakit mulai tak mampu menampung pasien lagi.

Hal ini disebutnya sudah menjadi acuan selama satu tahun setengah menangani pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

"Ketika terjadi peningkatan dalam keterisian rumah sakit, maka pengendaliannya adalah dengan mengurangi mobilitas," jelasnya.

Anies lantas membandingkan dengan situasi bulan Juni-Juli 2021 lalu ketika gelombang kedua Covid-19 muncul.

Baca Juga:Jokowi Minta PTM di Jakarta Dievaluasi, Gubernur Anies Baswedan: Akan Kita Kaji

Dibandingkan dengan kondisi tersebut, situasi sekarang ini, kata Anies, masih lebih baik.

Meski demikian, Anies menyatakan tidak menutup kemungkinan kembali tarik rem darurat jika kasus aktif Covid-19 naik secara signifikan.

Selain itu, pihaknya juga akan meminta peningkatan kapasitas rumah sakit guna bisa menampung pasien Covid-19.

"Saat ini situasinya masih bisa dibilang secara jumlah masih relatif agak kecil. Kita pantau (terus) ke depannya, tapi tidak menutup semua kemungkinan," pungkas Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau tenda darurat bagi ruang inap pasien COVID-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021). [ANTARA/Mentari Dwi Gayanti]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau tenda darurat bagi ruang inap pasien COVID-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021). [ANTARA/Mentari Dwi Gayanti]

Sementara itu, pantauan SuaraJakarta.id dari laman corona.jakarta.go.id, tercatat ada penambahan 6.388 kasus positif Covid-19 di Jakarta hari ini, Selasa (2/1/2022).

Sementara, sebanyak 1.665 orang telah dinyataan sembuh, dan jumlah warga yang meninggal bertambah 12 jiwa.

Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Jakarta hari ini tercatat ada 36.881 kasus, atau ada penambahan 4.711 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini