SuaraJakarta.id - Kasus Covid-19 yang terjadi pada anak terus meroket dalam kurun waktu tiga pekan terakhir. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, saat ini lonjakan kenaikannya sudah mencapai 10 kali lipat akibat lonjakan pandemi akibat varian Omicron.
Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengemukakan, pasien Covid-19 anak pada 24 Januari 2022 silam tercatat 676 anak. Kemudian angka tersebut melonjak naik menjadi 2.775 anak pada akhir Januari. Pun kemudian pada 7 Februari 2022 meroket menjadi 7.990 anak.
"Ini laporan dari teman-teman di cabang, kalau dibanding Januari 676 menjadi 7.990, berarti sudah naik 1.000 persen atau 10 kali lipat lebih. Ini semuanya pasien anak. Kalau dari pekan kemarin naik 300 persen, jadi trennya ini luar biasa," kata Pimprim dalam jumpa pers, Rabu (9/2/2022).
Dia menyebut gejala yang umum dialami anak-anak positif Covid-19 ini antara lain batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan, namun banyak pula pasien anak yang tanpa gejala.
Baca Juga:Dinas Kesehatan Kota Makassar Skrining Warga Pernah Kontak Erat Wali Kota Makassar
"Sebagian besar dari saluran pernapasan, batuk pilek, nyeri tenggorokan. Sama kayak flu biasa. Kalau ketemu anak batuk pilek, anget, waspada tertular varian (Omicron) ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia meminta orang tua untuk menjaga anaknya dalam beraktivitas dan mengupayakan agar tidak mengajak anak ke tempat publik yang ramai seperti mal atau bioskop.
"Saat ini sangat tidak disarankan membawa anak ke keramaian, ke mal, pusat perbelanjaan, nonton bioskop apalagi, yang kemudian berada dalam lingkungan dengan ventilasi yang tertutup," katanya.