Menag menegaskan, toa masjid atau musala dapat dipakai, namun diatur agar tidak ada yang merasa terganggu.
Dan agar niat menggunakan pengeras suara sebagai sarana untuk syiar dan tepat dilaksanakan, tanpa harus mengganggu umat beragama lain.
"Kita harus menghargai mereka yang berbeda dengan kita. Dukungan atas ini juga banyak," kata Menag Gus Yaqut.