"Dalam ekskavasi tahap dua ini, kami mendapati adanya tangga yang menandakan bahwa candi ini menghadap ke timur atau 120 derajat dari utara kompas dan mengarah ke Gunung Semeru," katanya.
Wicaksono menjelaskan, pada bangunan candi tersebut diketahui memiliki profil kaki berukuran 8x8 meter dan pondasi 10x10 meter.
Bangunan candi tersebut diperkirakan memiliki bagian tubuh dan atap yang kemudian runtuh.
Menurut dia, pada saat melakukan ekskavasi tahap kedua, ada sejumlah temuan, di antaranya batu ambang pintu, batu relung, sejumlah relief yang dibentuk dari batu bata dan dua buah arca.
Ia menjelaskan berdasarkan pengamatan awal salah satu arca tersebut ditengarai merupakan arca Agastya.
![Restorasi penemuan arca di Situs Srigading Malang [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/24/76924-restorasi-penemuan-arca-di-situs-srigading-malang.jpg)
Namun, dengan adanya penemuan arca kedua, diperkirakan arca tersebut merupakan arca penjaga candi, yakni Mahakala dan Nandiswara.
"Dua temuan arca ini sangat menarik, yang kemungkinan merupakan arca penjaga candi, yaitu Mahalaka dan Nandiswara. Nandiswara, sebelumnya saya duga itu adalah Agastya, karena ditemukan di sisi selatan," katanya.
Temukan Dua Arca
Namun, dalam proses ekskavasi tahap kedua Situs Srigading juga ditemukan arca lain yang berada tidak jauh dari dinding bangunan di sisi timur.
Baca Juga:Penemuan Arca Agastya di Situs Srigading Malang Bakal Direstorasi Oleh Tim BPCB Jatim
Sehingga, kesimpulan sementara, dua arca tersebut merupakan Mahakala dan Nandiswara.