"Tapi kemungkinan arca Nandiswara itu jatuh agak jauh dan menjadi pemikiran bahwa jatuhnya arca ini berbarengan dengan reruntuhan yang menandakan tubuh bangunan itu agak tinggi," katanya.
Aliran Hindu Siwaistis
Secara fungsi, lanjutnya, dikarenakan candi tersebut menghadap ke arah timur, maka bisa disimpulkan bahwa bangunan tersebut merupakan tempat peribadatan yang beraliran Hindu Siwaistis. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya yoni dan lingga.
"Secara fungsi, candi ini karena menghadap ke timur, memang untuk bangunan suci atau bangunan peribadatan yang beraliran Hindu Siwaistis," ujarnya.
![Profil tangga bangunan candi yang berhasil ditemukan oleh tim BPCB Jawa Timur, pada saat melakukan ekskavasi tahap dua di situs Srigading, di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/2/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/26/53275-situs-srigading.jpg)
Proses ekskavasi tahap kedua dilakukan BPCB Jawa Timur pada 21-26 Februari 2022. Kurang lebih 25 orang, termasuk masyarakat sekitar, dikerahkan dalam proses ekskavasi untuk membuka sisi timur dari bangunan itu.
Saat ini, bagian sisi timur bangunan tersebut telah terbuka dan menunjukkan adanya tangga atau pintu masuk dari candi itu yang merupakan salah satu poin penting untuk mengetahui orientasi bangunan yang diperkirakan masih terkait dengan prasasti Linggasutan.
Situs Srigading, yang disebut Cegumuk oleh warga sekitar, ditemukan sekitar tahun 1985. Yoni dan sejumlah arca ditemukan di gundukan tersebut. [Antara]