SuaraJakarta.id - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyebut stok minyak goreng di pasar-pasar Jakarta Utara bukan mengalami kelangkaan, tapi tersedia dalam jumlah terbatas untuk memenuhi permintaan warga
Ali mengatakan, setiap pedagang di pasar sebenarnya mendapat kiriman minyak goreng dari distributor. Namun, mereka selalu kehabisan stok karena ada konsumen memborong.
"Untuk minyak goreng kemasan termasuk terbatas, setiap distributor yang mengirim ke pasar selalu habis terborong oleh konsumen. Karena juga setiap pedagang menandatangani dengan perjanjian dengan distributor tersebut menjual ke konsumen 14.000 perliter-nya," kata Ali dikutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).
Senada, Kepala Pasar Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara, Eko Murdiyanto mengatakan pasokan minyak goreng di pasar masih mencukupi untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
"Aman untuk stok minyak goreng," ujar Eko saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Eko, jumlah pembelian minyak goreng perlu diatur agar tidak ada yang membeli dalam jumlah melebihi kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying ketika bahan pokok tersedia di pasar.
"Itu dulu yang paling penting. Harus ada, jangan sampai kurang apalagi hilang," kata Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Riza meminta masyarakat mengerti bahwa pembelian minyak goreng harus dibatasi.
"Kenapa harus dibatasi, supaya tidak terjadi penumpukan juga ya," ucapnya.
Terkait minyak goreng ini juga, Riza menyebut bahwa pemerintah pusat telah berusaha semaksimal mungkin menghadirkan dan memastikan ketersediaan minyak goreng.
"Alhamdulillah bertahap, kita lihat minyak goreng sudah bisa dipenuhi sekalipun harus dibatasi," katanya.