Kembali Gerebek Kampung Boncos Jakbar, Polisi Bekuk 5 Pemakai Sabu, Bandar Kabur

Polisi juga menemukan kunci T yang diduga digunakan untuk pencurian sepeda motor.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 10 Maret 2022 | 18:18 WIB
Kembali Gerebek Kampung Boncos Jakbar, Polisi Bekuk 5 Pemakai Sabu, Bandar Kabur
Polsek Palmerah memperlihatkan barang bukti narkoba usai menggerebek Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (10/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Polsek Palmerah kembali menggerebek Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. Dalam penggerebekan ini petugas berhasil mengamankan 5 orang terduga pemakai narkoba.

Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdulrohim mengatakan, kelima orang ini diringkus saat membeli sabu senilai Rp 150 ribu. Ada juga yang ditangkap saat sedang menggunakan barang haram tersebut.

Namun, saat ini petugas belum memberikan inisial para tersangka.

"Hari ini kita berhasil menangkap 5 orang yang diduga pemakai sabu. Mereka ada yang diamankan setelah membeli dan ada juga yang sedang memakai sabu," kata Dodi saat ditemui di Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga:Detik-detik Penggerebekan Sarang Narkoba di Kampung Bahari, Jakut, 26 Orang Ditangkap

Petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa lima paket sabu berukuran kecil senilai Rp 150 ribu. Kemudian belasan bong dan cangklong yang digunakan sebagai alat hisap sabu.

"Kita juga berhasil menjaring beberapa bong dan cangklong sebagai alat hisap sabu. Kemudian beberapa timbangan digital dan plastik klip sabu," ungkapnya.

Selain itu, polisi juga menemukan kunci T yang diduga digunakan untuk pencurian sepeda motor.

"Tadi ditemukan juga kunci T, ini akan kami dalami. Tidak menutup kemungkinan dari mereka ada yang menjadi pelaku ranmor," kata Dodi.

Dalam operasi kali ini, petugas masih belum berhasil menangkap para pengedar narkoba.

Baca Juga:Baru Keluar Penjara, Wanita Pengatur Peredaran Narkoba di Pekanbaru Kembali Dibekuk

Ia mengatakan, para pengedar di wilayah tersebut cukup cepat, selain itu akses keluar masuk diperkampungan tersebut cukup banyak.

"Memang bandarnya, menurut info di lapangan, agak susah memang, karena mereka jarang jual bertemu tapi pakai peran serta perantara. Itu kesulitannya," tutupnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak